GenPI.co - Yunani mengecam keras tindakan Turki yang memperpanjang survei seismik di daerah sengketa di Mediterania timur hingga 12 September.
Apa yang dilakukan Turki disebut Yunani sebagai sebuah tindakan ilegal. Turki juga didesak meredakan ketegangan dan bekerja untuk stabilitas di kawasan.
"Turki terus mengabaikan seruan untuk dialog dan meningkatkan provokasinya," kata kementerian Luar Negeri pada Senin (31/8) dalam sebuah pernyataan.
Kementerian itu juga menambahkan bahwa negaranya tidak akan diperas.
BACA JUGA: Turki Tegang dengan Yunani, Trump pun Telepon Erdogan
Yunani mengatakan pihaknya akan terus mengupayakan kesepakatan maritim dengan Turki di kawasan itu, berdasarkan hukum internasional dan hukum Laut.
Uni Eropa juga telah menyerukan dialog dengan Turki dan menuntut agar Ankara menahan diri dari langkah sepihak yang memicu ketegangan di Mediterania timur.
Sebelumnya pada hari hari Sabtu (29/8), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kapal surveyor Oruc Reis akan terus bekerja selama 90 hari ke depan karena secara bertahap semakin dekat ke provinsi Antalya di Turki.
Survei seismik merupakan bagian dari pekerjaan persiapan untuk eksplorasi hidrokarbon potensial di kawasan itu
Turki juga telah mengeksplorasi sumber daya hidrokarbon di Laut Hitam dan menemukan ladang gas 320 miliar meter kubik (11,3 triliun kaki kubik).
Secara terpisah, Turki juga mengatakan akan mengadakan latihan militer di lepas pantai barat laut Siprus hingga 11 September.(ANT)
BACA JUGA: Kapal Perusak Baru Militer China, Ganasnya Bikin AS Bungkam
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News