Himalaya Panas! Pasukan Khusus India Tewas Diserang Tentara China

03 September 2020 06:30

GenPI.co - Satu anggota pasukan khusus India tewas dalam pertikaian dengan tentara China di perbatasan Himalaya. 

Kematian tentara itu tercatat sebagai korban tewas pertama dari dua insiden bentrok India-China dalam 48 jam terakhir di perbatasan Himalaya. 

BACA JUGATimor Leste Rontok, Rakyatnya Ingin Kembali Gabung Indonesia

Informasi ini disampaikan oleh seorang perwakilan India kepada AFP, Selasa (1/9).

Kejadian tersebut kembali meningkatkan ketegangan pasca-bentrokan dua bulan lalu yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India.

Pertempuran India-China di perbatasan sudah terjadi sejak 1962. Mereka saling menuduh dan berusaha untuk melintasi perbatasan tidak resmi di wilayah Ladakh, Himalaya. 

BACA JUGAJokowi Blunder! Langsung Bikin Heboh...

Bentrokan diketahui kembali pecah pada Sabtu malam dan hari Senin.

Sebelumnya, Pemerintah India menuduh China kembali melakukan tindakan provokatif di perbatasan Himalaya yang tengah diperebutkan.

Dekat dengan lokasi bentrokan yang menewaskan 20 prajurit India dalam pertempuran dengan tentara China pada Juni lalu.

Kementerian Pertahanan India mengatakan insiden itu terjadi di Ladakh Timur pada Sabtu malam pekan lalu. 

BACA JUGATeh Daun Salam Ternyata Ampuh Bikin Ambrol Penyakit Mematikan

Namun, mereka tidak menyebutkan apakah kembali terjadi bentrokan. Kemhan India lebih lanjut menyatakan pasukan Angkatan Darat Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan gerakan militer yang provokatif untuk mengubah status quo.

Juru bicara Komando Teater Barat PLA, Zhang Shuili mengatakan bahwa tindakan pihak India secara serius melanggar kedaulatan teritorial China, secara serius menyabotase perdamaian dan stabilitas di perbatasan China-India.

"Kami dengan sungguh-sungguh meminta pihak India untuk segera menarik pasukan mereka yang secara ilegal melintasi LAC dan secara ketat mengelola dan mendisiplinkan pasukan garis depan mereka, secara praktis menghormati janji mereka, untuk menghindari eskalasi situasi lebih lanjut," katanya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co