Jadi Macan Dunia, Posisi Prabowo Subianto Makin Ngeri!

05 November 2020 03:33

GenPI.co - Posisi Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dinilai menguntungkan oleh Amerika Serikat. Pasalnya, posisi Prabowo dinilai bisa membawa pengaruh untuk membendung China di Asia Tenggara. 

Bahkan, posisi Prabowo bisa disebut membuat Indonesia berada dalam situasi menguntungkan. 

BACA JUGA: Ngeri! Megawati Berikan Isyarat Ini Pada Prabowo Subianto

Hal itu bukan isapan jempol belaka. Setidaknya negara adidaya seperti Rusia, China, Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara di Eropa saat ini mendekat bak magnet ke Menhan Prabowo Subianto.

Oleh sebab itu, strategi Prabowo yang jitu bisa membuat Indonesia menjadi Macan Dunia.

"Prabowo berhasil mendekati Rusia dan China, beserta AS dan secara efektif menempatkan Indonesia dalam situasi menguntungkan," tulis Ross dalam artikel berjudul Prabowo Set to Complicate the Australia-Indonesia Relationship. 

BACA JUGA: Shio Penuh Hoki dan Rezeki, Keberuntungan Datang Tanpa Diduga

Prabowo mempunyai peran strategis di pemerintahan Jokowi dan bisa membendung pengaruh China di Asia Tenggara. Ini membuat Indonesia bisa bersikap netral.

Bahkan, China sudah mengakui jika Indonesia adalah kekuatan regional sebenarnya di Asia Tenggara. 

Hal ini disebabkan kebijakan luar negeri Indonesia bisa berpengaruh langsung terhadap China. 

BACA JUGA: Tak Percaya Ramalan, 6 Zodiak Malah Banjir Rezeki Ajaib

Saat ini Prabowo seolah menjadi buruan banyak negara yang berlomba-lomba menjalin kerjasama dengan Indonesia. 

Selain AS, Rusia dan China, Jepang pun ikut berusaha mendapatkan perhatian Prabowo Subianto. 

Bahkan pada 2 November 2020, Menteri Pertahanan Jepang Kishi mengadakan video teleconference dengan Menhan Prabowo Subianto. 

Dalam teleconference tersebut Menteri Kishi dan Prabowo bertukar pandangan tentang masalah keamanan regional. 

Seperti halnya masalah Laut China Timur dan Laut China Selatan sehubungan dengan peristiwa terkini yang terjadi di wilayah tersebut. 

Selain itu, mereka juga menegaskan kembali pentingnya tatanan maritim yang bebas dan terbuka berdasarkan aturan hukum. 

Bahkan, Menteri Kishi menyatakan Jepang siap menentang upaya untuk mengubah status quo secara sepihak dengan paksaan atau kegiatan yang meningkatkan ketegangan. 

Keduanya juga bertukar pandangan tentang kerja sama dan pertukaran pertahanan bilateral. Hal ini termasuk memperlancar diskusi tentang kerja sama alutsista dan teknologi. 

Kedua menteri sepakat untuk mempromosikan kerja sama pertahanan dalam rangka pencegahan penyebaran penyakit menular, termasuk berbagi keahlian dan pembelajaran selama operasi bantuan bencana, terkait dampak pandemi covid-19.

Mereka juga sepakat dalam menjaga komunikasi yang erat antara otoritas pertahanan masing-masing.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co