GenPI.co - Joe Biden ada di atas angin. Indonesia pun mulai menghitung peluang ekonomi. Jika Biden menang, ekonomi Indonesia diramal bakal seperti ini.
Ini sejumlah prediksi ekonom mengenai ekonomi apabila Amerika Serikat dipimpin Joe Biden. Silakan disimak.
1. Arus Modal Mengalir ke Negara Berkembang
BACA JUGA: Bikin Emosi! Nggak Takut Karma, Zodiaknya Malah Bagi Cinta
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai stimulus lebih besar yang diinginkan partai pengusung Biden.
Ini akan mendorong likuiditas dolar di pasar keuangan global, sehingga mendukung potensi penguatan mata uang negara berkembang dan dampaknya aliran modal asing masuk ke negara berkembang.
“Biden cenderung lebih baik secara umum dalam menjaga stabilitas pasar keuangan,” ujarnya, Kamis, 5 November 2020.
Itu dinilai akan memicu percepatan pemulihan ekonomi global dan di Amerika Serikat.
2. Perang Dagang Mereda
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengungkapkan, sentimen positif bagi arus perdagangan dunia muncul jika Pilpres benar-benar dimenangkan oleh Joe Biden.
Sebab, Joe Biden merupakan antitesis Trump yang ditengarai mampu meredam tensi perang dagang AS-Cina. Perang dagang ini menyebabkan kondisi perdagangan global dalam beberapa tahun terakhir gonjang-ganjing.
“Biden akan memberikan approach yang berbeda dengan Trump. AS tidak lagi frontal, tapi bisa menjalin kerja sama yang dialogis terutama dengan negara yang selama ini menjadi rival besarnya, seperti Cina,” katanya, Kamis, 5 November 2020.
3. Ekspor dari Indonesia Membaik
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara, memprediksi hal serupa.
BACA JUGA: Dewa Bumi Tersenyum! Tanpa Hoki Zodiaknya Malah Sukses
Dia memperkirakan bila Biden unggul dari lawannya, situasi ini akan menguntungkan Indonesia.
Sebab, keran ekspor Indonesia akan pulih terutama dalam hal pengiriman komoditas ke AS. Ekspor bahan baku ke Cina pun akan membaik.
Dalam hal stimulus, Biden pun dinilai lebih pro terhadap kelas menengah AS yang merupakan pasar besar produk garmen dan alas kaki dari Indonesia.
“Berbeda dengan Trump yang pro terhadap keringanan pajak bagi kelas atas atau elite,” ucapnya.
Di sisi lain, Bhima menjelaskan, Biden yang merupakan sosok antitetis Trump, khususnya di bidang kebijakan lingkungan, akan menghambat ekspor komoditas energi Indonesia berbasis fosil dan kelapa sawit.
Ia menduga hambatan non-tarif akan muncul, yakni hal-hal yang meliputi pemenuhan standar lingkungan. Standar ini kelak bakal diperketat. “Produsen sawit harus bersiap siap,” ucap Bhima.
BACA JUGA: Tega Sakiti Hati Pasangan, Zodiaknya Siapkan Balasan Menyakitkan
4. Pasar Keuangan Lebih Moncer
Ekonom sekaligus dosen Perbanas Institute, Piter Abdullah, memberikan gambaran dari sisi lain.
Piter mengungkapkan, bila kemenangan di Pilpres AS diraih oleh Biden, pasar keuangan dunia termasuk Indonesia akan lebih moncer. “Ada keyakinan bahwa ketidakpastian dan perang dagang akan berakhir,” tutur Piter.
Dalam kepemimpinannya empat tahun mendatang, Biden diyakini dapat memberikan harapan bagi pasar dan membalikkan arah kebijakan Trump yang selama ini acap menimbulkan gejolak.
Dengan demikian, kondisi geopolitik cenderung akan lebih tenang dan situasi perekonomian bisa diprediksi pasar.
5. Kesepakatan Dagang RI-AS Dinegosiasi Ulang
Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi memperkirakan pemerintah harus memulai dari awal pembahasan kesepakatan perdagangan yang sebelumnya diteken oleh Presiden Donald Trump.
BACA JUGA: Alam Raya Sudah Kasih Tanda, Zodiak Ini Tak Cocok Jalin Asmara
Ia menyebutkan pembahasan harus dimulai dari awal karena komitmen kesepakatan dagang Indonesia dengan AS di bawah Presiden Donald Trump sudah jauh lebih dalam.
Salah satu hasil kesepakatan dagang dengan Amerika di bawah Trump yang dimaksud adalah diperpanjangnya fasilitas GSP oleh AS hingga rencana negosiasi kesepakatan dagang terbatas (LTD).
"Kalau misal Joe Biden yang menang mungkin kita harus memulai pembicaraan lagi dari awal. Biden akan melihat Indonesia penting. Saya rasa ini masalah negosiasi saja," kata Fithra. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News