Gegara Cuitan Pilpres, Kedubes AS untuk Pakistan Mendapat Kecaman

13 November 2020 21:20

GenPI.co - Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Pakistan mendapat kecaman setelah mengunggah pernyataan politik perihal hasil Pilpres AS 2020, Rabu (11/11/2020) kemarin.

Berbagai pihak mendesak Kedubes AS untuk Pakistan meminta maaf atas unggahan tersebut, karena hasil akhir penghitungan suara belum disahkan.

BACA JUGAJoe Biden Menang Telak di Pilpres AS 2020, Kok Bisa?

Kontroversi ini, melansir VOA, berasal dari kicauan anggota parlemen Ahsan Iqbal yang juga mengunggah tangkapan layar artikel The Washington Post berjudul "Kekalahan Trump adalah Pukulan bagi Para Demagog dan Diktator Dunia".

“Kami memiliki satu di Pakistan juga. Dia akan segera ditunjukkan jalan keluarnya. Insyaallah!” tulis Iqbal dalam akunnya, @betterpakistan.

Akun Twitter resmi Kedubes AS untuk Pakistan kemudian me-retweet pernyataan Iqbal.

Hal ini memicu kemarahan sejumlah pejabat tinggi dan warga Pakistan di media sosial.

Mereka menuntut agar unggahan tersebut segera dihapus dan pihak Kedubes AS meminta maaf.

Tak lama berselang, pihak Kedubes AS pun meminta maaf melalui akun Twitter resmi.

Mereka menyatakan bahwa akun tersebut diakses oleh seseorang tanpa izin dan segera menghapus unggahan sebelumnya.

“Kedutaan AS tidak mendukung unggahan tersebut dan tidak berniat untuk menyebarkan pesan politik. Kami mohon maaf atas kebingungan yang ditimbulkan dari unggahan tidak sah tersebut,” tulis akun Twitter resmi Kedubes AS, @usembislamabad.

Pernyataan maaf ini ditolak oleh Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan Shireen Mazari.

“Ini (permintaan maaf) tidak cukup, apalagi ada tenggat waktu yang cukup lama! Akun jelas tidak diretas,” kata Mazari dalam akun pribadinya, @ShireenMazari1.

BACA JUGAMenang Pilpres AS, Joe Biden Beri Dampak Positif untuk Ekonomi RI

Mazari juga menyebutkan bahwa seseorang yang bekerja di Kedubes AS yang mendorong agenda partai politik tertentu dapat memiliki konsekuensi serius, termasuk dalam pengawasan visa staf. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co