Mahathir Klarifikasi Tuduhan Halangi Anwar Ibrahim jadi PM

21 November 2020 15:50

GenPI.co - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membantah bahwa pengunduran dirinya sebagai perdana menteri pada 24 Februari lalu tidak ada hubungannya dengan opini bahwa ia akan menghalangi Anwar Ibrahim menjadi PM baru.

Melalui sebuah blog yang ia tulis pada Sabtu, 21 Nomvember 2020 ia menegaskan, ia mengundurkan diri hanya karena kehilangan kepercayaan dari partai.

BACA JUGASiap Hadiri Pelantikan Jokowi, Mahathir Juga Cuit Ucapan Selamat

Ia juga mengatakan bahwa usai mengundurkan diri, dirinya dan Anwar sama-sama tidak mampu mendapat mayoritas dukungan parlemen untuk menjadi perdana menteri.

"Benar dahulu saya berpendapat bahwa karena sebab tertentu dia tidak layak untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia. Tetapi apabila Najib Razak (mantan perdana menteri) menjadi kleptokrat, saya sanggup bekerja sama dengan Anwar untuk jatuhkan Najib," ujarnya melalui blog yang ditulisnya di Kuala Lumpur, Sabtu (21/11).

Mahathir mengatakan, dirinya tidak menentang rencana Pakatan Harapan (PH) bahwa Anwar akan menggantinya apabila dirinya meletakkan jabatan namun belum sampai waktunya teman-teman Anwar mendesak supaya dirinya meletakkan jabatan.

Dia mengatakan tujuan Muhyiddin ialah supaya dirinya setuju Bersatu keluar dari Pakatan Harapan untuk menjatuhkan pemerintah Pakatan Harapan (PH).

"Muhyiddin, Azmin Ali (Menteri Perekonomian yang membelot dari PKR) dan Hamzah (Menteri Dalam Negeri) sudah merancang untuk bekerja sama dengan Mufakat Nasional (koalisi UMNO dan PAS) untuk mendirikan pemerintah baru mengganti PH," katanya.

Mahathir menuturkan Azmin Ali pula telah membenarkan apabila rencana tersebut di atas dibuat dalam Majelis Presiden PH dia akan walk out.

"Tetapi pada malam itu musyawarah Majelis Presiden PH, setelah berbincang dengan panjang lebar, setuju supaya saya diberi kuasa untuk meletakkan jabatan sewaktu-waktu yang saya pilih. Ini bermakna PH masih mendukung saya," katanya.

Mahathir mengatakan PH jahat untuk menolak dirinya tidak menjadi kenyataan seperti yang didakwa oleh Muhyiddin dan teman-temannya.

"Saya berpendapat tidak ada sebab kenapa saya perlu setuju untuk Bersatu keluar dari PH," katanya.

Pada 23 Februari, imbuhnya, dirinya telah memberitahu kepada Muhyiddin bahwa rencana Bersatu keluar dari Pakatan Harapan perlu ditangguhkan karena PH masih mendukung dirinya sebagai perdana menteri.

BACA JUGAMenanti Janji Mahathir Mohamad, Jadikan Anwar Ibrahim PM Malaysia

"Pendek cerita Majelis Pimpinan Tertinggi Bersatu tolak rekomendasi saya dan setuju Bersatu keluar dari PH dengan serta-merta. Ada yang menggebrak meja dan dengan lantang mendukung Muhyiddin untuk keluar dari PH," tukasnya.

Pernyataan Mahathir tersebut juga diunggah ke Twitter pribadinya dan mayoritas netizen menyalahkan pendiri Partai Pejuang tersebut karena tidak menyerahkan kekuasaan kepada Anwar Ibrahim sebagaimana perjanjian di PH.(*) ANT

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co