Jokowi: Semua Negara G20 Harus Bebas dari Krisis Pandemi

22 November 2020 09:50

GenPI.co - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dunia kini menanti kepemimpinan negara-negara G20 untuk keluar dari krisis kesehatan akibat pandemi covid-19, dan juga keluar dengan selamat dari keterpurukan ekonomi global.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers daring dari Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (21/11) malam, usai mendampingi Presiden Jokowi mengikuti secara virtual Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

BACA JUGAJokowi dan Megawati Didoakan Umur Pendek, Balasan Gus Falah Top

“Presiden menyampaikan dua hal yang harus menjadi fokus G20 saat ini,” kata Retno.

Hal pertama adalah pentingnya pendanaan bagi pemulihan kesehatan masyarakat global. Vaksin covid-19 adalah salah satu amunisi untuk mencapai pemulihan kesehatan global. 

Oleh karena itu vaksin covid-19 harus tersedia untuk semua negara tanpa terkecuali.

“Dunia tidak akan sehat kecuali semua negara sudah sehat. Komitmen politik G20 sangat diperlukan untuk memobilisasi pendanaan global bagi pemulihan kesehatan,” kata Retno menyampaikan pesan Presiden.

Hal yang kedua adalah pentingnya perlunya dukungan untuk pemulihan ekonomi dunia. 

Terkait hal tersebut, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) telah meminta dukungan dana sebesar 2,5 triliun dolar AS.

Tujuannya, menurut Retno agar negara berkembang mampu keluar dari keterpurukan ekonomi dengan memperlebar ruang fiskalnya.

“Dalam kaitan dengan ekonomi ini, Jokowi sampaikan dua hal untuk dapat jadi perhatian, yaitu pentingnya bantuan untuk restrukturisasi utang untuk negara berpendapatan rendah," ujarnya.

Selain itu, kata Retno, Jokowi menyampaikan hal lainnya adalah dukungan yang luar biasa bagi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan menjadi sangat penting untuk terus diberikan bagi negara-negara berkembang. 

BACA JUGADin Syamsuddin Sebut Rezim Jokowi Blunder, Anies Baswedan Top

Presiden berpandangan, apabila dukungan tersebut dikurangi secara terburu-buru, maka pemulihan ekonomi dunia dikhawatirkan akan berjalan dalam waktu yang lama.

"Keleluasaan fiskal negara berkembang dibutuhkan untuk membiayai social safety net, mendongkrak konsumsi domestik, serta menggerakkan ekonomi kecil dan menengah," imbuhnya.

Pertemuan G20 yang ke-15 pada tahun ini diselenggarakan di Kota Riyadh, Arab Saudi pada 21 hingga 22 November 2020.(*) ANT

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co