Serem, Pendiri Alibaba Jack Ma Menghilang, Konspirasi China?

04 Januari 2021 16:08

GenPI.co - Konglomerat China sekaligus pendiri Alibaba, Jack Ma dilaporkan menghilang selama hampir 3 bulan, tanpa ada yang tau saat ini keberadaannya. Spekulasi soal ketidakmunculannya ini di depan umum sempat heboh di negara tersebut.

Dilansir The Telegraph, Senin (4/1/2021), pria berusia 56 tahun itu gagal tampil di episode terakhir ajang pencarian bakatnya sendiri, Africa's Business Heroes. Acara itu memberikan peluang bagi wirausahawan Afrika untuk bersaing memperebutkan USD 1,5 juta (Rp20 miliar).

BACA JUGA: Arab Saudi Buka Semua Perbatasan, Termasuk Nasib Jemaah Umrah?

Jack Ma seharusnya menjadi salah satu juri, tetapi ia digantikan oleh eksekutif Alibaba di final November. Tak sampai di situ, fotonya juga dicopot dari lamannya. Seorang juru bicara Alibaba beralasan Ma tak dapat ambil bagian dalam panel juri karena jadwalnya bertabrakan.

Kerajaan bisnis Ma, Ant Group, telah diawasi Beijing sejak Ma menyampaikan pidato kontroversial di Shanghai pada 24 Oktober 2020 lalu. Ia mengkritik sistem regulasi China karena menghambat inovasi dan menyamakan aturan perbankan global dengan 'klub orang tua'.

"Sistem keuangan saat ini merupakan warisan dari Era Industri. Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini," ujar Jack Ma saat berpidato kala itu.

Lebih dari seminggu kemudian, penawaran umum perdana (IPO) Ant yang telah menerima lampu hijau dari pengawas sekuritas China ditangguhkan. Bursa Saham Shanghai berdalih Ant telah melaporkan isu-isu signifikan seperti perubahan dalam lingkungan regulasi teknologi keuangan.

Namun, investor kawakan Amerika Serikat (AS) Mark Mobius berpendapat langkah itu dirancang untuk membatasi lembaga keuangan agar tidak terlalu besar.

"Saya yakin pemerintah China turun tangan karena mereka menyadari bahwa mereka harus mengatur perusahaan ini, sehingga mereka tidak menjadi terlalu besar. Pemerintah China sadar mereka tidak dapat mengizinkan perusahaan yang mendominasi sektor tertentu, khususnya sektor keuangan," demikian pernyataannya.

Otoritas China meluncurkan investigasi antimonopoli ke Alibaba pada akhir Desember. mereka juga meminta Ant Group untuk merestrukturisasi operasionalnya.

Ma telah menyumbangkan jutaan masker ke Eropa, AS, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membendung pandemi. Konglomerat ini juga terlibat dalam pekerjaan amal melalui Jack Ma Foundation yang berfokus pada bidang pendidikan, kewirausahaan, kepemimpinan wanita, dan lingkungan.

BACA JUGA: Corona Menggila di Amerika, California Tak Berdaya

Yayasan ini telah mendistribusikan atau menjanjikan lebih dari USD 300 juta (Rp4,1 triliun), menurut laporan Forbes.

Sementara itu, twit Ma terakhir kali diunggah pada 10 Oktober 2020. Hingga saat ini, hilang tanpa sebabnya Jack Ma  sedang trending di twitter.  

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co