Kedutaan Israel di India Diteror Bom, Pelaku Masih Misterius

GenPI.co - Sebuah perangkat bom dilaporkan telah meledak di dekat kedutaan besar Israel di ibukota India, tetapi tidak ada yang terluka dan sedikit kerusakan.

Polisi New Delhi mengatakan satu-satunya kerusakan adalah jendela tiga mobil yang diparkir di dekatnya, yang hancur akibat ledakan itu.

BACA JUGA: Cegah Covid-19 Varian Baru, Kanada Perketat Pengawasan di Bandara

"Penyelidikan awal menunjukkan adanya upaya nakal untuk menciptakan sensasi," demikian pernyataan polisi New Delhi dalam keterangannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Sabtu (30/1/2021).

Akibatnya, saat ini distrik di sekitar kedutaan ditutup setelah ledakan dan polisi serta ahli penjinak bom mengambil alih tempat kejadian.

Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar mengatakan dia telah berbicara dengan mitranya Gabi Ashkenazi tentang ledakan itu.

“Kami menanggapi ini dengan sangat serius. Dan, meyakinkan tentang perlindungan penuh untuk Kedutaan Besar dan diplomat Israel. Masalah sedang diselidiki dan tidak ada upaya yang akan dilakukan untuk menemukan pelakunya," jelasnya.

Semenatra, Kementerian Luar Negeri Israel menerangkan bahwa insiden tersebut sedang diselidiki oleh pihak berwenang di India, yang berhubungan dengan otoritas Israel yang relevan.

Seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya dikutip oleh kantor berita Reuters mengatakan Israel memperlakukan ledakan itu sebagai insiden teroris.

Ledakan itu terjadi tak lama setelah pukul 17:00 IST (11:30 GMT), sementara Presiden India Ram Nath Kovind dan Perdana Menteri Narendra Modi berpartisipasi dalam upacara militer satu kilometer dari lokasi tersebut.

BACA JUGA: Singapura Tangguhkan Perjalanan Malaysia dan Korsel Akibat Corona

Ibu kota India juga dalam keadaan siaga keamanan karena protes petani terhadap reformasi pertanian pemerintah yang memburuk menjadi kerusuhan serius minggu ini.

Sebelumnya, juga pernah terjadi pada 2012, ledakan di dekat kedutaan besar di New Delhi melukai istri diplomat Israel, sopirnya, dan dua orang lainnya. Itu bertepatan dengan serangan terhadap diplomat Israel lainnya di Tbilisi, Georgia.(*)