AS Tarik Pasukan Militer dari Yaman, Arab Saudi Mulai Tak Nyaman

05 Februari 2021 19:23

GenPI.co - Presiden Joe Biden mengumumkan diakhirinya dukungan Amerika Serikat terhadap operasi ofensif militer pimpinan Arab Saudi di Yaman.

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintahan baru merencanakan peran AS yang lebih aktif dalam upaya untuk mengakhiri perang saudara di negara itu.

BACA JUGA: Joe Biden Mulai Bernyali, Kapal Perang Amerika Tantang China

“Perang ini harus diakhiri. Kami mengakhiri semua dukungan Amerika untuk operasi ofensif dalam perang di Yaman, termasuk penjualan senjata yang relevan," ujar Biden dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Aljazera, Jumat (5/2/2021).

Namun dmeikian, berakhirnya dukungan AS untuk serangan itu tidak akan mempengaruhi operasi AS terhadap kelompok Al-Qaeda yang berbasis di Yaman di Semenanjung Arab, atau AQAP.

Biden juga mengumumkan pilihan Timothy Lenderking sebagai utusan khusus untuk Yaman, sebuah langkah yang juga disambut oleh wakil menteri luar negeri Arab Saudi.

Lenderking memiliki pengalaman yang luas dalam menangani Yaman dan Teluk. Dia telah menjadi wakil asisten menteri luar negeri untuk urusan Teluk dan bertugas di kedutaan AS di Riyadh.

Pembalikan Yaman adalah salah satu dari serangkaian perubahan yang ditetapkan Biden pada hari Kamis yang menurutnya akan menjadi bagian dari arah koreksi kebijakan luar negeri AS.

Itu terjadi setelah mantan Presiden Donald Trump, dan beberapa pemerintahan Republik dan Demokrat sebelumnya yang sering membantu para pemimpin otoriter di luar negeri atas nama stabilitas.

Pengumuman tentang Yaman memenuhi janji kampanye. Tapi itu juga menunjukkan Biden menyoroti krisis kemanusiaan besar yang telah diperburuk oleh Amerika Serikat.

BACA JUGA: Protes Kudeta Militer Myanmar Bikin Meriang, Aktivis Dibuat Lemas

Pembalikan kebijakan juga muncul sebagai teguran kepada Arab Saudi, raksasa minyak global dan mitra strategis AS.

Sementara, atas kebijakan itu, banyak aktivis Yaman merayakan keputusan pemerintahan Biden sebagai potensi berakhirnya perang, tetapi beberapa analis memperingatkan bahwa implementasi perubahan kebijakan luar negeri di lapangan masih harus dilihat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co