GenPI.co - China telah membongkar lusinan bangunan dan memindahkan kendaraan untuk mengosongkan seluruh kamp di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan, tempat pasukan India dan China dikunci dalam pertempuran sejak April lalu.
Dilaporkan beberapa daerah di tepi utara Pangong Tso dari Selasa (17/2/2021) yang dipasok oleh Maxar Technologies menunjukkan bahwa beberapa kamp militer China, dapat dikabarkan telah disingkirkan.
BACA JUGA: Putri Saddam Hussein Kasih Titah Sakti, Irak Bakal Begini
"Tindakan serupa juga terjadi dari pihak kami," kata seorang pejabat India di New Delhi, yang meminta untuk tidak mau disebutkan namanya, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (18/2/2021).
Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, mengatakan kepada Parlemen bahwa kedua belah pihak telah setuju untuk menarik kembali pasukan secara bertahap, terkoordinasi, dan diverifikasi di sekitar Pangong Tso.
Sebelumnya, ketegangan mulai meningkat di sepanjang perbatasan dataran tinggi pada bulan April 2020, ketika India menuduh pasukan China menyusup ke sisinya dari Garis Kontrol Aktual, perbatasan de facto antara dua tetangga Asia.
Namun begitu, China membantah tuduhan itu, dengan mengatakan mereka beroperasi di wilayahnya sendiri.
Tetapi konfrontasi meningkat pada bulan Juni ketika 20 tentara India dan sejumlah pasukan Tiongkok yang dirahasiakan tewas dalam bentrokan tangan kosong di wilayah Galwan di Ladakh.
Meskipun beberapa putaran pembicaraan diplomatik dan militer dilakukan, India dan China tidak dapat menyelesaikan kesepakatan hingga Februari, membuat fase pertama penarikan yang sedang berlangsung menjadi kritis.
"Apa yang terjadi sekarang adalah di mana pun pasukan, terutama di utara dan selatan Pangong Tso, melakukan kontak bola mata, mereka telah mundur selangkah untuk mengurangi ketegangan dan membuka jalan bagi de-eskalasi lebih lanjut," terang Singh.
Selain itu, video dan gambar yang dirilis oleh tentara India awal pekan ini juga menunjukkan pasukan China membongkar bunker dan tenda, saat tank, tentara, dan kendaraan keluar sebagai bagian dari proses pelepasan.
BACA JUGA: Xi Jinping Bikin Joe Biden dan Jepang Panik, Manuvernya....
Tetapi beberapa ahli telah memperingatkan bahwa penarikan saat ini hanyalah langkah pertama dari proses yang berpotensi panjang dan berlarut-larut.
"Ini masih jauh dari pelepasan penuh atau kesepakatan tentang apa yang harus kami lakukan," tutur mantan Penasihat Keamanan Nasional India Shivshankar Menon.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News