Mendadak, Varian Baru Covid di AS Melonjak, Dampaknya Mengejutkan

02 Maret 2021 19:08

GenPI.co - Kasus dan kematian akibat penyakit virus corona kembali meningkat di Amerika Serikat, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penyebaran varian baru dan kesulitan bagi banyak orang dalam memesan janji vaksinasi.

Dalam konferensi pers gugus tugas virus corona, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Rochelle Walensky, mengatakan setelah berminggu-minggu menurun, kasus dan kematian meningkat pada tingkat lebih dari 2 persen selama tujuh hari terakhir.

BACA JUGA: Kalau Begini Terus, Myanmar Bisa Ambyar Total

"Penurunan baru-baru ini dalam kasus telah mendatar. Data ini adalah bukti bahwa penurunan kami baru-baru ini tampaknya terhenti," kata Walensky dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (2/3/2021).

Dilaporkan rata-rata, 67.200 kasus baru terdeteksi setiap hari, dan lebih dari 2.000 meninggal karena penyakit tersebut.

Dan, lebih dari 513.000 orang Amerika telah meninggal karena penyakit itu, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, lebih banyak daripada negara lain di dunia.

Di tengah angka-angka ini, lebih banyak negara bagian dan lokalitas melonggarkan pembatasan terkait pandemi, sebuah perkembangan yang menurut Walensky mengkhawatirkannya.

"Saya benar-benar khawatir tentang lebih banyak negara yang membatalkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang tepat yang kami rekomendasikan untuk melindungi orang dari Covid-19," ucap Walensky.

Selain itu, menurut situs CDC, bahwa AS saat ini mengelola rata-rata 1,7 juta dosis per hari. Menurut situs CDC, sejauh ini lebih dari 75 juta telah divaksinasi.

Namun, angka tersebut masih jauh di bawah tingkat yang disyaratkan untuk memungkinkan AS membuka kembali ekonominya sepenuhnya.

Presiden AS Joe Biden telah berjanji untuk memvaksinasi 100 juta orang Amerika selama 100 hari pertamanya menjabat. Pada hari Jumat, (26/2/2021) lalu, pemerintahannya memperingati setengah jalan dari 50 juta dosis, dan mengatakan mereka lebih cepat dari jadwal untuk memenuhi tujuan itu.

BACA JUGA: Titah Xi Jinping Bikin Joe Biden Gemetaran

Sementara, dalam upaya untuk lebih meningkatkan kampanye, AS memberikan persetujuan darurat untuk menggunakan vaksin Covid-19 ketiga yang diproduksi oleh produsen obat Johnson & Johnson.

Berbeda dengan vaksin Pfizer dan Moderna yang saat ini diberikan, vaksin J&J hanya membutuhkan satu suntikan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co