Titah Biden Menggelegar, Afghanistan Mau Kiamat Kecil atau Besar?

17 Maret 2021 21:48

GenPI.co - Seorang pejabat tinggi Amerika Serikat yang bekerja di Afghanistan telah memperingatkan Kongres bahwa penarikan pasukan AS dari negara itu tanpa kesepakatan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban akan menjadi bencana.

Inspektur khusus Departemen Pertahanan AS untuk rekonstruksi Afghanistan, John Sopko, mengatakan kepada komite Dewan Perwakilan Rakyat bahwa tanpa dukungan militer dan keuangan AS, pemerintah Afghanistan di Kabul dapat menghadapi keruntuhan.

BACA JUGA: Joe Biden Kasih Pilihan ke Xi Jinping, Kiamat Kecil atau Besar?

"Pemerintah Afghanistan mungkin akan kehilangan kemampuan menerbangkan salah satu pesawatnya dalam beberapa bulan dan, secara blak-blakan, mungkin akan menghadapi kehancuran," kata John Sopko dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (17/3/2021).

Peringatan ini juga dilontarkan Presiden Joe Biden yang datang beberapa hari sebelum pembicaraan damai akan berlangsung antara Taliban dan pemerintah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dan hanya beberapa minggu sebelum batas waktu 1 Mei untuk penarikan pasukan AS dari negara itu.

Utusan khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad akan menghadiri konferensi di Moskow pada 18 Maret, sementara Taliban mengatakan pihaknya berencana untuk mengirim 10 orang, delegasi tingkat tinggi yang dipimpin oleh kepala negosiator Mullah Baradar Akhund.

Di bawah kesepakatan Februari 2020 yang dicapai antara Taliban dan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump, semua pasukan asing akan ditarik dari negara itu pada 1 Mei.

Diketahui, saat ini ada sekitar 3.500 tentara AS dan 10.000 tentara NATO di Afghanistan.

Sopko menambahkan Taliban telah menyerang tentara dan polisi Afghanistan di wilayah negara yang ingin dikontrol kelompok itu, untuk mendapatkan pengaruh dalam negosiasi yang sedang berlangsung dengan pemerintah Afghanistan.

Pada saat yang sama, korupsi di dalam pemerintahan Afghanistan tetap menjadi masalah besar dan memperkuat klaim Taliban atas legitimasi politik, kata inspektur jenderal itu.

Sementara, menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menguraikan rencana pembicaraan antara partai-partai Afghanistan dan Taliban tentang pemerintahan transisi.

Selain itu, seorang juru bicara Taliban telah mengungkapkan keraguan atas proposal AS, bagaimanapun, mengatakan pemerintah transisi telah terbukti tidak efektif dan bahwa visi kelompok tersebut untuk negara berkisar pada pemerintahan pusat yang kuat yang mampu menegakkan definisi sistem pemerintahan Islam.

BACA JUGA: China-Rusia vs Amerika Adu Nuklir, Kiamat Pasti di Depan Mata

Juru bicara Taliban, Muhammad Naim, menerangkan bahwa kelompok tersebut tidak percaya pemerintah sementara dapat menangani tantangan negara.

“Pemerintahan transisi dibentuk setelah pendudukan Amerika, beberapa di antaranya transisi, yang lain partisipatif tetapi tidak ada yang menyelesaikan masalah negara,” imbuh Naim.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co