Biden Tantang Duel Putin, AS-Rusia Panas, Dunia Bisa Hancur Lebur

18 Maret 2021 15:58

GenPI.co - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin 'akan membayar' menyusul laporan intelijen AS yang mengaitkan Moskow dengan kampanye pengaruh yang berusaha mengayunkan pemilihan mantan Presiden Donald Trump di Amerika Serikat tahun 2020.

Laporan tersebut, yang diterbitkan oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional pada hari Selasa (16/3/2021), dengan menyimpulkan bahwa Moskow berusaha untuk mendorong narasi pengaruh' yang mencakup klaim yang menyesatkan atau tidak berdasar terhadap Biden.  

BACA JUGA: Menggemparkan Dunia! AS Kirim Hawa Panas ke Rusia, Oh Ternyata...

Dia juga menyimpulkan bahwa Putin sadar dan mungkin mengarahkan kampanye untuk melemahkan Biden dan mendorong Trump.

Intelijen AS sebelumnya menyimpulkan bahwa agen Rusia telah berusaha untuk ikut campur dalam pemilu 2016 melalui kampanye peretasan dan pengaruh.

Sepereti dilansir Reuters, Kamis (18/3/2021), dalam kutipan wawancara dengan ABC News yang dirilis, Biden menyatakan dia telah memperingatkan Putin akan ada dampak dari campur tangan yang dikonfirmasi.

“Dia akan membayar harga. Kami berbicara lama, dia dan saya, ketika kami, saya cukup mengenalnya. Dan percakapan dimulai, saya berkata, 'Saya mengenal Anda dan Anda mengenal saya. Jika saya memastikan ini terjadi, maka bersiaplah," tegas dia.

Biden tidak merinci dampak apa yang akan dihadapi Putin sehubungan dengan laporan campur tangan pemilu, meskipun Washington diperkirakan akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut pada Moskow, dilaporkan paling cepat minggu depan.

Sebelumnya, AS telah menjatuhkan sanksi kepada empat pejabat senior Rusia awal bulan ini atas peracunan dan pemenjaraan politisi oposisi Alexey Navalny di Moskow, yang oleh Moskow dianggap sebagai intervensi yang tidak dapat diterima dalam urusan dalam negerinya.

Departemen perdagangan AS mengatakan pihaknya juga memperketat sanksi pada beberapa ekspor ke Rusia sebagai tanggapan atas keracunan mantan perwira intelijen militer Rusia Sergei Skripal pada Maret 2018 dan putrinya di Salisbury, Inggris dengan agen saraf tingkat militer.

Moskow membantah terlibat dalam kedua serangan tersebut.

BACA JUGA: Titah AS Menggelegar Sebut China-Rusia, Gahar Banget

Sementara, Kremlin mengatakan laporan intelijen AS tentang campur tangan pemilihan Rusia 'sama sekali tidak memiliki dasar dan bukti' dan memperingatkan bahwa sanksi lebih lanjut akan membahayakan hubungan AS-Rusia.

Di sisi lain, Duta Besar Rusia di AS kini bersiap akan meninggalkan Washington pada Sabtu untuk konsultasi mendesak di Moskow, kata kedutaan pada Kamis, memperingatkan bahwa hubungan bilateral di ambang 'runtuh'.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co