Mencekam, Nyawa Warga Mozambik Terancam Disiksa Habis ISIS

01 April 2021 20:22

GenPI.co - Sebanyak 5.000 orang melarikan diri dari serangan oleh kelompok yang terkait dengan ISIL (ISIS) menuju tempat aman di tempat lain di Mozambik utara.

Sementara sekelompok kecil korban tiba dengan perahu di negara tetangga Tanzania.

BACA JUGA: Manuver Tempur Jet China Bikin Gemetar, Taiwan Bisa Ambyar

Pejuang bersenjata menyerbu kota Palma di pesisir utara Mozambik pada 24 Maret, menggeledah gedung dan memenggal kepala penduduk ketika ribuan orang melarikan diri ke hutan sekitarnya.

Seorang juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan sejauh ini 5.300 orang terlantar telah terdaftar di berbagai distrik di provinsi Cabo Delgado.

Penduduk dengan keluarganya di Palma dengan cemas menjelajahi korban yang datang untuk mencari wajah-wajah yang sudah dikenalnya.

Dilansir AFP, Kamis (1/4/2021), mereka berdesak-desakan di sekitar dinding kawat berduri pelabuhan dan duduk di dekat gedung-gedung di dekatnya.

“Kami tidak tahu apakah kerabat kami ada di perahu yang akan datang atau tidak. Tapi kami di sini, kami tidak kehilangan harapan,” kata Muza Momadi dalam pernyataannya.

Lapaoran lainnya, lebih dari 300 korban serangan itu tiba di ibu kota provinsi Pemba dengan pesawat dan perahu, kata seorang pejabat senior kemanusiaan yang berbasis di Mozambik.

Sebuah kapal yang membawa 1.000 orang lagi, termasuk beberapa yang terluka, diperkirakan tiba di Pemba Rabu malam setelah keberangkatannya dari sebuah lokasi proyek gas dekat Palma.

Sedangkan, di desa Kilambo di seberang perbatasan di Tanzania, kapal lain dengan 45 orang di dalamnya berlabuh pada hari Selasa (30/3/2021) lalu.

Pemerintah Mozambik telah mengonfirmasi puluhan kematian, termasuk sedikitnya tujuh orang tewas ketika pejuang menyergap konvoi kendaraan yang mencoba melarikan diri dari sebuah hotel yang terkepung.

Saksi mata menggambarkan mayat di jalanan, beberapa dipenggal.

ISIS mengklaim serangan itu pada hari Senin (29/3/2021), melalui situs web Amaq-nya.

Soufan Center, sebuah lembaga pemikir keamanan yang berbasis di AS, menerangkan serangan terbaru itu dapat mendorong intervensi luar negeri yang lebih besar di Mozambik, karena pemerintah tidak dapat menahan kekerasan.

BACA JUGA: Titah Maut Iran Bergetar, Nama Biden-Trump Diseret Bisa Mati Kutu

Adapun, untuk menanggapi serangan itu, pasukan khusus tentara AS sudah berada di Mozambik, dan pasukan Prancis telah memantau situasi yang meningkat dari pulau Mayotte Prancis di dekatnya.

Portugal juga sedang bersiap untuk mengirim kontingen kecil tentara untuk membantu melatih angkatan bersenjata di Cabo Delgado bulan depan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co