Situasi Makin Mendidih, Putin Ngamuk, Ukraina Bisa Dibikin Bubuk

02 April 2021 23:03

GenPI.co - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia memicu ketegangan ketika NATO menyuarakan keprihatinan tentang apa yang dikatakannya sebagai pembangunan militer Rusia di dekat timur Ukraina.

Rekaman media sosial yang tidak diverifikasi menunjukkan Rusia telah memindahkan sejumlah besar tank, pengangkut personel lapis baja, dan peralatan lain ke wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, serta ke Krimea, yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada 2014.

BACA JUGA: Merinding, Kekerasan di Kamerun Mematikan, Warga Disiksa Habis

Dilansir Reuters, Jumat (2/4/2021), pejabat Ukraina dan AS melaporkan pergerakan pasukan Rusia di wilayah ini, dekat wilayah yang dikuasai oleh separatis yang didukung Moskow.

Zelenskyy selaku pejabat Ukraina mengatakan peningkatan ketegangan di wilayah timur Ukraina menunjukkan Rusia berusaha menciptakan 'atmosfer yang mengancam' karena Kyiv berharap untuk melanjutkan gencatan senjata yang ditengahi tahun lalu.

"Peregangan otot dalam bentuk latihan militer dan kemungkinan provokasi di sepanjang perbatasan adalah urusan tradisional Rusia," kata Zelenskyy dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, minggu ini, Moskow dan Kyiv saling menyalahkan atas meningkatnya kekerasan antara pasukan pemerintah dan separatis yang didukung Kremlin di Ukraina timur, yang telah merusak gencatan senjata.

Zelenskyy menyatakan 20 prajurit Ukraina telah tewas dan 57 luka-luka sejak awal tahun.

Sementara, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Rusia melakukan 'gangguan sistemik' terhadap situasi keamanan di Donbas dan Krimea.

Sedangkan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov meremehkan pembangunan tersebut, dengan menerangkan ini seharusnya tidak mengganggu siapa pun dan tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun.

"Rusia mengambil langkah-langkah itu untuk memastikan keamanan perbatasannya sendiri," tegasnya.

BACA JUGA: AS Siapkan Jebakan Maut ke Korut, Nyali Kim Jong Un Bisa Semrawut

Selain itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengungkapkan bahwa sebagian besar militer Ukraina tampaknya memahami bahaya 'konflik panas' di Donbas.

“Saya sangat berharap mereka tidak 'dihasut' oleh politisi, yang pada gilirannya akan 'dihasut' oleh Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat,” tutur Lavrov.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co