GenPI.co - Bagi masyarakat yang menjalani vaksin Covid-19 diharapkan bisa melanjutkan vaksin dosis kedua sesuai waktu yang ditentukan.
Pasalnya, terlambat suntik vaksin dosis kedua bisa memberikan efek bagi tubu.
Dokter sekaligus relawan Covid-19 dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dokter Muhammad Fajri Adda'i mengatakan, untuk vaksin Sinovac belum ada penelitian yang menunjukkan berapa lama waktu vaksin memberikan efektivitas yang optimal bila dosis duanya diberikan terlambat.
Walau begitu, kemungkinan perlu waktu lebih lama bagi vaksin untuk memberikan efektivitasnya tetap ada.
Selain itu, belum ada penelitian mengenai kadar antibodi yang terbentuk apakah lebih baik atau buruk pada mereka yang telat suntik dosis kedua.
"Pada prinsipnya vaksin Sinovac diberikan jaraknya 0-14 hari atau 28 hari, pada penelitiannya. Jadi kalau diberikan lebih dari itu, kita tidak tahu apakah lebih bagus atau lebih jelek pembentukan kadar antibodi yang dihasilkan," kata Fajri dikutip dari Ayosemarang.com, Senin, 16 Agustus 2021.
Oleh karenanya, Fajri mengimbau agar masyarakat tidak telat mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua.
"Masih tetap lebih baik disuntikkan dalam rentang 3 bulan dibandingkan hanya dapat satu dosis saja atau tidak disuntikkan sama sekali untuk dosis kedua. Tetapi lebih bagus taat waktunya, 28 hari," imbuhnya.
Dari sisi efektivitas, data dari Kementerian Kesehatan pada 128.290 tenaga kesehatan di DKI Jakarta pada 13 Januari-18 Maret 2021 memperlihatkan, dua dosis vaksin Sinovac dengan interval 2-4 minggu antara dosis pertama dan kedua efektif mencegah 94% Covid-19 bergejala pada hari ke-7,14, 21, 28 hingga 63 hari setelah vaksin dosis kedua.
Pemberian vaksin yang dikembangkan China National Pharmaceutical Group itu juga efektif dalam mencegah 96% perawatan akibat Covid-19 pada rentang hari yang sama usai vaksin dosis kedua diberikan.
Sementara, untuk mencegah kematian karena Covid-19, vaksin ini diketahui efektif 98% setelah dosis kedua. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News