IDI Usulkan Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum, Ini Sebabnya

25 Agustus 2021 13:21

GenPI.co - Pemerintah perlu menyiapkan skenario penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster untuk umum.

Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto mengatakan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster tersebut perlu diberikan kepada masyarakat.

Sebab bagi masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi pada Januari hingga April 2021, antibiodinya terhadap virus tersebut mulai menurun.

BACA JUGA:  Suara Lantang IDI Soal Sikap Pemerintah Tangani Covid-19

"Kami usulkan juga ada skenario kedua, apabila itu (target vaksinasi) tidak tercapai, sehingga yang bulan Januari, Februari, Maret, April (sudah divaksin) perlu dilakukan booster. Karena antibiodinya sudah turun," ujar Slamet Budiarto dilansir dari Ayobandung.com.

Ia menjelaskan, seandainya setiap harinya pemerintah dapat menyuntikkan 600 ribu dosis vaksin, setidaknya butuh tujuh hingga delapan bulan setelahnya untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal.

BACA JUGA:  NasDem Minta Polri Selidiki Gerakan Dukung Taliban di Indonesia

Hal tersebut perlu diantisipasi pemerintah, mengingat masih banyaknya masyarakat yang belum melakukan vaksinasi.

"Sesuai analisa kami, vaksin ini dalam waktu enam bulan sampai 12 bulan ini sudah harus dilakukan booster. Sehingga ini harus diantisipasi apabila kecepatan vaksin tidak tercapai," ujar Slamet.

BACA JUGA:  Terpapar Covid-19, dr Tommy Meninggal Dunia, IDI Bilang Begini

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, 92 juta dosis vaksin Covid-19 sudah disuntikkan ke masyarakat per Rabu (25/8/21).

Targetnya, pemerintah akan menyuntikan 300 juta dosis vaksin hingga akhir 2021.

"Di akhir tahun mungkin bisa capai di angka 300 jutaan. Sehingga angka 400 juta, sesudah di tambah target anak-anak usia 12-17 kita bisa selesaikan di sekitar Januari atau Februari 2022," ujar Budi.

Sejak vaksinasi bergulir pada 13 Januari, 57 juta dosis pertama sudah berhasil disuntikkan hingga 8 Juli. Adapun pemerintah menargetkan 100 juta dosis sudah disuntikkan hingga akhir Agustus mendatang.

"Sekarang kita sedang berusaha keras agar bisa menembus angka 57 juta kedua menjadi 100 juta di akhir Agustus, yaitu sekitar 7 minggu (sejak 8 Juli)," ujar Budi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co