GenPI.co - Ada dua klasifikasi atau jenis hipertensi berdasarkan penyebabnya. Hipertensi primer atau esensial umumnya terjadi karena faktor keturunan atau gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, terlalu banyak mengonsumsi natrium (garam), stes, dan malas bergerak.
Sebagai contoh, kebiasaan merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHg.
Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
Terlalu banyak konsumsi makanan asin, yang mengandung natrium (makanan olahan, makanan kalengan, makanan cepat saji), dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi.
Demikian juga konsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan.
Selain itu, ada pula yang disebut dengan hipertensi sekunder. Penyebab hipertensi pada jenis ini, yaitu karena kondisi medis lain yang menyertainya.
Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan darah tinggi, yaitu sleep apnea, masalah pada ginjal, tumor pada kelenjar adrenal, masalah pada tiroid, atau diabetes.
Darah tinggi juga bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.
Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi.
Adapun anak di bawah 10 tahun juga sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit lain, misalnya penyakit ginjal.
Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali normal setelah mengonsumsi obat darah tinggi. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News