Anak Usia Dini Berisiko Lebih Tinggi Terkena Myopia

16 November 2022 19:01

GenPI.co - Dokter Zoraya Ariefia Feranthy mengatakan myopia (rabun jauh) yang diderita anak sejak usia dini memiliki risiko yang lebih tinggi.

Dia mengatakan jumlah anak penderita myopia di seluruh dunia makin meningkat.

"WHO memprediksi bahwa pada 2050 setengah populasi dunia akan menderita myopia (mata minus)," ucap Zoraya, Rabu (16/11).

BACA JUGA:  Ada 2 Jenis Apresiasi yang Penting Bagi Anak, Kata Psikolog

Zoraya menerangkan myopia merupakan kelainan refraksi yang mana penderitanya kesulitan melihat objek dari jarak jauh.

Dia menyebut beberapa penelitian di luar negeri membuktikan bahwa pascapandemi covid-19 angka penderita myopia makin meningkat.

BACA JUGA:  Dokter Spesialis Anak Ungkap Ciri-ciri Fisik Bayi Prematur

Zoraya menjelaskan salah satu penyebabnya diduga karena adanya pembatasan aktivitas luar ruangan selama masa pandemi.

"Selain itu, makin meningkatnya aktivitas jarak dekat, seperti penggunaan gawai yang berlebihan," ujarnya.

BACA JUGA:  Apa yang Harus Disiapkan Orang Tua agar Anak Bisa Jadi Ilmuwan?

Zoraya menerangkan kesulitan melihat papan tulis menjadi salah satu ciri myopia bagi anak usia sekolah.

Dia mengatakan gejala myopia pada anak juga bisa diperhatikan, yakni kerap mengalami sakit kepala, kelelahan mata, menyipitkan mata, atau memiliki postur kepala yang tidak normal.

Zoraya mengungkapkan berdasarkan penelitian terdapat dua faktor utama penyebab myopia, yakni genetika dan kebiasaan.

"Saat ini banyak sekali penelitian, termasuk di Singapura, terkait gen yang diduga sebagai penyebab myopia," tuturnya.

Dia menerangkan anak yang memiliki orang tua dengan myopia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidapnya.

"Namun, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor gizi, lingkungan, kebiasaan, dan eksternal lainnya," terangnya.

Zoraya mengatakan faktor kedua yang menyebabkan myopia, yakni faktor lingkungan dan kebiasaan anak.

Dia menuturkan berbagai penelitian terbaru membuktikan bahwa kurangnya aktivitas di luar ruangan, membaca buku, atau menggunakan perangkat elektronik secara menerus dapat membuat seseorang berisiko lebih tinggi mengalami myopia.

Zoraya menerangkan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah mata myopia pada anak, yakni memeriksa mata secara rutin, perbanyak aktivitas di luar ruangan, membatasi penglihatan jarak dekat, dan konsumsi makanan bergizi.

"Jika anak diduga menderita myopia, segera bawa anak kepada ahlinya untuk diperiksa dan mendapat terapi terbaik sesuai kebutuhan," kata dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Ferry Budi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co