Jaga Kolesterol Tetap Stabil dengan Konsumsi Suplemen

GenPI.co - Kolesterol dibutuhkan untuk membangun sel-sel tubuh, memproduksi hormon, serta menghasilkan vitamin D dan asam empedu yang membantu pencernaan.

Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.

Dilansir Health, berikut daftar suplemen yang dapat menurunkan kadar kolesterol.

1. Bawang Putih

BACA JUGA:  3 Obat Tidak Boleh Dicampur dengan Cuka Apel

Bawang putih dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.

Kamu dapat menggunakan bawang putih dalam berbagai bentuk, termasuk mentah, dimasak, atau dijadikan bubuk.

BACA JUGA:  4 Cara Ampuh Mengobati Sakit Tenggorokan

Minyak bawang putih juga dapat diekstrak dan dikonsumsi sebagai suplemen.

Penelitian telah menunjukkan bawang putih dapat menurunkan kolesterol keseluruhan antara 7,4 hingga 29,8 miligram per desiliter (mg/dL).

BACA JUGA:  5 Obat yang Ampuh Meredakan Batuk Kering

Bawang putih juga membantu menurunkan kadar kolesterol LDL mulai dari 5% hingga 10%, tetapi tampaknya tidak mengubah kadar kolesterol HDL (baik).

2. Fitosterol

Fitosterol meliputi sterol dan stanol, yang secara alami terdapat pada tanaman.

Suplemen sterol dan stanol telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol, terutama jika dikonsumsi bersama makanan. 

Sterol dan stanol memiliki struktur yang mirip dengan kolesterol.

Hal ini memungkinkan untuk menggantikan kolesterol dalam usus, sehingga tubuh tidak menyerap kolesterol dalam darah. 

3. Psyllium

Mengonsumsi serat dalam jumlah cukup sebagai bagian dari diet sehat dapat mengelola kolesterol.

Menambahkan serat tambahan dengan suplemen serat larut seperti psyllium dapat membantu menurunkan kolesterol.

Penelitian telah menunjukkan bahwa psyllium dapat mengurangi kadar kolesterol LDL sekitar 7%. 

Serat larut menyerap air dan membentuk zat seperti gel yang memperlambat pencernaan.

Serat larut juga memperlambat pengosongan lambung, meningkatkan rasa kenyang, dan mengurangi produksi kolesterol oleh hati.

Meningkatkan asupan serat dapat menyebabkan beberapa gejala ringan pada sistem pencernaan.

Suplemen serat larut seperti psyllium berfungsi terutama sebagai pencahar pembentuk massa. Interaksi terkait obat jarang terjadi. (*)