GenPI.co - Susu oat atau gandum menawarkan sejumlah manfaat kesehatan dan merupakan alternatif populer untuk susu sapi.
Dilansir Health, susu gandum dikenal karena sifat antioksidan, antijamur, dan antiradang.
Susu gandum secara alami bebas laktosa, sehingga cocok untuk orang yang mengikuti pola makan vegan atau tidak toleran terhadap laktosa.
Susu gandum juga kaya akan beta-glukan, serat makanan yang membantu menurunkan kadar kolesterol, mendukung kontrol gula darah, dan memperlambat pencernaan.
Meskipun fakta nutrisinya bervariasi di berbagai merek, banyak produk susu gandum yang diperkaya dengan nutrisi penting.
Susu gandum dapat menjadi sumber yang baik untuk beberapa vitamin dan mineral, seperti kalsium, vitamin D, dan fosfor.
Susu gandum memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang ringan, menjadikannya cocok untuk dicampur dengan kopi, dipanggang, atau ditambahkan ke dalam smoothie.
Susu gandum juga lebih ramah lingkungan, membutuhkan lebih sedikit air dan lahan untuk diproduksi daripada susu sapi dan susu almond.
Namun, susu gandum cenderung lebih tinggi karbohidratnya dibandingkan dengan alternatif susu nabati lainnya.
Hal itu mengkhawatirkan bagi penderita diabetes atau orang yang berfokus mengelola kadar gula darah.
Banyak produk susu gandum mengandung gula tambahan yang meningkatkan indeks glikemik.
Indeks glikemik mengacu pada seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah.
Indeks glikemik yang lebih tinggi berarti makanan lebih mungkin meningkatkan gula darah.
Proses produksi susu gandum menghancurkan banyak nutrisi alami gandum, sehingga kandungan protein dan lemaknya lebih rendah dibandingkan susu sapi dan alternatif lain seperti susu kedelai.
Banyak orang merasa susu gandum lebih sulit dicerna daripada susu biasa.
Protein dalam gandum tidak mengandung asam amino lisin, yang berpotensi mengganggu pencernaan.
Senyawa seperti fitat dan oksalat yang ditemukan dalam susu gandum juga dapat mengurangi penyerapan mineral. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News