GenPI.co - Kenaikan harga mobil dan truk di Amerika Serikat, yang turut memicu inflasi selama hampir tiga tahun, kini melambat dan dalam beberapa kasus turun.
Hal itu membantu meredakan inflasi secara keseluruhan dan memberikan harapan lebih besar bagi masyarakat Amerika yang frustrasi untuk menemukan kendaraan yang terjangkau.
Dilansir AP News, di balik perlambatan harga ini terdapat peningkatan jumlah kendaraan di dealer setelah bertahun-tahun mengalami kelangkaan yang parah.
Dengan makin banyaknya ketersediaan mobil, tekanan yang menyebabkan melonjaknya harga telah mereda.
Pada akhir Januari, dealer Amerika memiliki 2,61 juta mobil, truk, dan SUV baru, menurut Cox Automotive. Sebaliknya, pasokan tahun lalu hanya 1,74 juta.
Meskipun persediaan mobil baru masih jauh di bawah angka sekitar 4 juta unit sebelum pandemi, para analis dan dealer mengatakan meningkatnya ketersediaan mobil menunjukkan bahwa 2024 akan menjadi tahun paling terjangkau dalam lima tahun terakhir untuk membeli mobil atau truk baru.
“Ketika lahan kosong, tidak banyak posisi tawar dari sudut pandang konsumen,” kata Glenn Mears, pemilik grup empat dealer di sekitar Canton dan Dover, Ohio.
“Tetapi sekarang kami memiliki inventaris, hal ini jauh lebih kompetitif. Jauh lebih seperti yang terjadi secara historis.”
Lonjakan harga yang terjadi setelah pandemi pada tahun 2020 terutama disebabkan oleh kekurangan chip komputer di seluruh dunia, yang sangat penting bagi manufaktur mobil dan telah memaksa pabrik untuk membatasi produksi.
Ketika ketersediaan kendaraan menyusut, harga melonjak.
Pada tahun 2021, beberapa dealer tidak memiliki stok mobil baru sama sekali.
Banyak pembeli yang frustrasi beralih ke pasar bekas.
Lonjakan permintaan mobil bekas menyebabkan harga-harga tersebut melonjak juga, sehingga membuat banyak orang keluar dari pasar mobil sepenuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News