Pasar Barongan, Destinasi Wisata Bebas Plastik

24 Juni 2019 17:07

GenPI.co  - Kampanye  ramah lingkungan  terus digaungkan  di berbagai tempat wisata. Pasar Barongan, sebuah  destiansi wisata pasar tradisional berkonsep tempo dulu di kawasan kota Batu Malang tak menggunakan plastik . Aneka makanan dan minuman tradisional yang tersaji di pasar ini telah menggunakan wadah berbahan ramah lingkungan.

Pasar yang ada di dusun Binangun, Desa Bumiaji ini memakai wadah  berupa besek yang terbuat dari daun pisang beralasakan anyaman bambu sebagai pengganti bungkus plastik atau tas kresek. Sedangkan untuk minuman disajikan dalam mangkuk dari bahan batok kelapa. Kesan alami dan tradisional melekat di Pasar Barongan yang digagas para pemuda dan kelompok sadar wisata Desa Bumiaji.

"Memang dari awal, kami sudah sepakat tidak menggunakan plastik, mulai dari papan nama yang kami buat hingga tempat yang kita gunakan tidak ada plastik, karena zaman sekarang plastik menjadi masalah yang luar biasa," ujar ketua Pelaksana Pasar  Lutfhi Kurniawan, Minggu (23/6) dikutip dari Batu Times.

Baca juga:

Buka Per 23 Juni, Pasar Tahura Hadirkan Suasana Baru 

Satu Tahun Pasar Kumandang Meriah dengan Atraksi Budaya

Suasana Tempo Dulu di Pasar Barongan Batu ( Foto: Batu Times)

Aneka jajajan tradisional tersaji dengan lengkap. Sebut saja cenil atau klanting, gatot, lupis serta minuman aneka jamu dan dawet. Jika ingin makan berat, tersedia nasi jagung, sego ampok dengan aneka sayur dan lauk tradisional. Karena mengusung konsep tradisional uangnya pun masih menggunakan keping uang yang terbuat dari tanah liat. Warga bisa menukarkan uang mulai dari Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, hingga Rp 20 ribu.

Menariknya, sembari menikmati aneka jajan tersebut,  para pengunjung dapat duduk di sela-sela rumpun  bambu. Naungan bambu membuat suasana menjadi teduh dan nyaman. Terlebih diiringi dengan aneka hiburan kesenian tradisional seperti bantengan, jaranan, dan tari tradisional lain menambah suasana khas tempo dulu.

“Para pedagang disini juga pakai pakaian tradisional, berbaju lurik dan blangkon di kepala. Mereka menjual sayur dan buah, seperti kol, sawi, jambu, dan jeruk. Pasar Barongan berpotensi menjadi wisata belanja yang ramah lingkungan dan lekat dengan unsur budaya,” imbuh Lutfhi.

Luthfi berharap Pasar Barongan menjadi media pendidikan dengan nuansa alam, sekaligus melestarikan kesenian tradisional. Pasar ini akan rutin beroperasi setiap minggu sekali dan menjadi agenda rutin di Desa Bumiaji.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co