GenPI.co - Aktivis Pro-Demokrasi (Prodem) Nicho Silalahi, turut menyoroti isu pemecatan Penyidik Senior Novel Baswedan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran tidak lulus wawasan kewarganegaraan.
Lebih lanjut, Nicho menilai bahwa pemecatan Novel Baswedan dapat makin memperkuat oligarki yang sedang menciptakan rezim korup dan antidemokrasi.
BACA JUGA: Ferdinand Kirim Surat ke Mahfud Isinya Telak, Anies Bisa Terseret
"Sedap Semangkin memperkuat bahwa oligarki sedang menciptakan Rezim Korup antidemokrasi," kata Nicho di Twitter miliknya, dikutip GenPI.co, Rabu (5/5/2021) kemarin.
Dengan demikian, dia meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak cepat untuk mengemukakan hastag Save KPK di media sosial.
Pasalnya, menurut Nicho, KPK perlahan tapi pasti telah dilemahkan secara sistematis.
Selain itu, Nicho juga tak segan-segan menduga Presiden Jokowi terlibat dalam pelemahan lembaga antirasuah tersebut.
"Jika kalian ingin teriak Save KPK, mending pikir ulang lagi, deh. Sebab KPK sudah dilemahkan secara sistematis, diduga atas persetujuan Presiden Jokowi, Iya, nggak,sih?," terangnya.
Sebelumnya, Novel Baswedan dikabarkan akan dipecat dari KPK lantaran tak lolos uji wawasan kebangsaan untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN).
BACA JUGA: Azis Syamsuddin Terseret Kasus Suap, PSI: DPR Makin Tak Berwibawa
Menurut Novel, upaya tersebut sudah lama dilancarkan untuk menyingkirkan orang-orang berintegritas dari KPK.
Dia mengaku terkejut karena hal tersebut dilakukan oleh Pimpinan KPK sendiri, yakni Firli Bahuri.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News