GenPI.co - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu angkat suara terkait masuknya WNA China ke Indonesia.
Dalam akun Twitter-nya, Said Didu menilai WNA China tersebut layaknya warga kelas satu dibandingkan dengan masyarakat di Indonesia sendiri.
BACA JUGA: Besok Bumi dalam Bahaya, Roket China Jatuh Tak Terkendali
“Yang memberi perintah para petugas untuk bebaskan mereka masuk adalah atasan semua petugas, dengan menempatkan pendatang tersebut sebagai warga kelas satu dan rakyat warga kelas dua,” katanya, Jumat (7/5).
Menurutnya, ada sebuah ketimpangan dalam kasus tersebut. Sebab, semua petugas negara tidak lagi mampu tegakkan aturan terhadap masuknya pendatang dari China.
“Sementara tegas melarang rakyat untuk mudik,” katanya.
Tidak hanya itu, Said Didu juga menyebut bahwa dia yang sangat berkuasa bisa memerintah banyak instansi secara bersamaan.
“Jika Kemenlu (Kedubes), Kemenkumham (Imigrasi), Kemenhub (izin penerbangan), Polisi (pengamanan) kompak ‘membantu’ masuknya TKA China di tengah melarang rakyat mudik,” ujar Said Didu.
Di sisi lain, Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon memberi sorotan terhadap masuknya WNA China ke Indonesia.
Dalam akun Twitter-nya, Jansen mempertanyakan apakah WNA China tersebut akan disuruh pulang kembali ke tempat asalnya.
BACA JUGA:Fadli Zon: Mudik Dilarang, WNA China Diberi Karpet Merah
“Saya adalah orang yang setuju dengan kebijakan pemerintah melarang mudik apalagi di tengah naiknya angka positif covid-19,” ujarnya.
Menurutnya, kabar masuknya WNA China ke Indonesia memang selalu mengganggu bahkan jauh sebelum ada covid-19 dan larangan mudik.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News