GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung menyoroti soal tes wawasan kebangsaan yang menjadi syarat ASN bagi para anggota dan penyidik KPK.
Menurut dia, agak ajaib melihat bahwa negara memusuhi penyidik KPK yang memberantas korupsi.
BACA JUGA: Isu Taliban untuk Singkirkan Penyidik KPK yang Urus Korupsi Besar
“Bagaimana coba? Kan, 75 orang itu yang betul-betul terlatih dan tahu di mana koruptor bersembunyi,” ujar Rocky dalam kanal YouTube-nya, Sabtu (8/5/2021).
Bahkan, kata Rocky, para penyidik tersebut tahu ada koruptor yang sengaja cari selamat bersembunyi di gorong-gorong Istana.
“Jadi ini penyidik-penyidik yang informasinya lengkap dan itu yang mau disingkirkan,” ujarnya.
Oleh sebab itu, menurut Rocky, publik dengan mudah menyimpulkan bahwa penyingkiran penyidik KPK untuk pemutihan kasus-kasus besar yang berdimensi politik.
“Dewi keadilan (KPK) selalu dibanggakan untuk menjadi lambang penegak hukum,” ujarnya.
Ia menyebut, pedang KPK dibuat tumpul melalui pertanyaan-pertanyaan dungu saat tes wawasan kebangsaan.
BACA JUGA: Sindir Pelindung Koruptor, Said Didu: KPK Sudah Dibuat Cacat
“Terlihat betul bahwa desain untuk menghalau para penyidik ada di sini dimaksudkan oleh sebuah partai besar agar kasus besar yang juga menyangkut elite-elite besar,” ujar Rocky. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News