GenPI.co - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan Madya TNI (Pur) Hadiyan Sumintaatmadja menilai, adanya praktik lain dalam pengadaan Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (alutsista) di pemerintah.
Menurutnya, dugaan adanya mafia alutsista kurang tepat ditujukan kepada seseorang yang berperan dalam pengadaan tersebut.
BACA JUGA: Skenario Maut Anies Baswedan Dibongkar, Ritual Tidur di Makam
"Saya rasa mafia itu tidak ada. Namun, yang ada ialah kepentingan dari birokrasi di Kemhan," ujar Hadiyan di YouTube Kanal Anak Bangsa dikutip GenPI.co, beberapa hari lalu.
Hadiyan lantas mengungkapkan, terjadi masalah dalam pengadaan alutsista sejak lama, bahkan saat dirinya masih menjabat sebagai Sekjen Kemhan 2017-2019.
Modernisasi alutsista juga dianggap sulit dilakukan ketika apa yang diajukan terkadang tidak sesuai dengan fisiknya.
"Ya, sebenarnya tidak selalu begitu, lantaran pengadaan itu melalui proses. Jadi, ketika ada satu pekerjaan pengadaan alutsista itu pembahasan dari bawah (pengguna)," tambahnya.
Selain itu, Hadiyan menyayangkan ketika pengadaan itu tidak sesuai dengan apa yang sudah didiskusikan sebelumnya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi dasar modernisasi alutsista tak sejalan dengan visi pemerintah.
BACA JUGA: Dosa PDIP dan PKB Dibongkar Habis-habisan
"Ketika naik itu, di situ ada beberapa kejadian yang menjadi konflik, kayak kepentingan tadi," ucap dia.
Sebagaimana diketahui, dugaan mafia alutsista di Kemhan kembali mencuat usai tragedi KRI Nanggala-402 yang karam beberapa waktu lalu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News