GenPI.co - Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi KPK Sujanarko membeberkan bahwa lembaga antitasuah itu menggunakan sistem kolektif kolegial dalam menjalankan tugas.
Itu artinya, KPK tidak mungkin bisa dikendalikan oleh satu orang, siapa pun orang tersebut.
BACA JUGA: Pengamat: Lebih Penting Firli Bongkar Rekam Jejak Pegawai KPK
Oleh karena itu, kisruh tes wawasan kebangsaan (TWK) di KPK bisa menemui titik terang jika 4 pimpinan KPK mau mengungkap kejanggalan tersebut.
"Justru itu saya tantang di sini. Untuk empat pimpinan lain lebih menonjolkan hati nuraninya, harus lebih berani," kata Sujanarko, dikutip GenPI.co dari kanal YouTube Haris Azhar, Senin (17/5).
Adapun, empat pimpinan KPK lainnya selain Firli Bahuri itu ialah Alexander Marwata, Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango, dan Lili Pintauli Sinegar.
Menurut Sujanarko, publik juga berhak untuk menagih dan mendesak empat pimpinan KPK tersebut untuk bersuara dalam kisruh TWK ini.
Sebelumnya, TWK di KPK menuai polemik di masyarakat.
BACA JUGA: Akhirnya Novel Baswedan Beber Skenario Pimpinan KPK, Mengejutkan
Terutama, setelah terungkap ada 75 pegawai yang tidak lolos tes tersebut.
Akan tetapi, 75 pegawai itu diketahui merupakan orang-orang yang berdedikasi dan berprestasi di KPK, salah satunya adalah Novel Baswedan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News