GenPI.co - Ada serangan balik yang dikirimkan Novel Baswedan cs ke seluruh Pimpinan KPK. Serangan baliknya sangat keras. Itu diprediksi bisa membuat Pimpinan KPK tersudut.
Selasa (18/5/2021), Novel Baswedan bersama Kepala Satuan Tugas Pembelajaran Internal KPK Hotman Tambunan mendatangi kantor Dewas KPK.
BACA JUGA: Israel Akan Menyerah, Ilusi atau Fakta?
Misi utamanya adalah melaporkan seluruh pimpinan KPK atas dugaan pelanggaran kode etik.
"Kenapa kami melaporkan pimpinan KPK pada hari ini? Karena kami melihat bahwa ada beberapa hal yang seharusnya tidak terjadi di lembaga korupsi seperti KPK," tutur Hotman.
Tiga alasan pun dijadikan rujukan pelaporan. Yang pertama soal kejujuran. Dalam berbagai sosialisasi, pimpinan KPK mengatakan bahwa tidak ada konsekuensi daripada tes wawasan kebangsaan.
"Dan kami juga berpikir bahwa asesmen bukanlah suatu hal yang bisa meluluskan dan tidak meluluskan suatu hal. Ini berkaitan juga dengan hak hak sebagai orang yang akan menentukan masa depan kita," ucapnya.
Yang kedua adalah karena menyangkut suatu hal yang menjadi kepedulian terhadap perempuan.
"Kita tidak menginginkan lembaga negara digunakan untuk melakukan hal yang diindikasikan pelecehan seksual dalam tes wawancara seperti ini," tambahnya.
Dan yang ketiga adalah terkait dengan kesewenang-wenangan Pimpinan KPK.
Novel yang berada di tempat yang sama mengaku sedih harus melaporkan pimpinan KPK. Namun dia juga ingin melihat KPK dipimpin oleh orang-orang yang berintegritas.
"Hari ini kami sebenarnya kembali bersedih karena harus melaporkan Pimpinan KPK. Seharusnya pimpinan KPK itu kan dalam integritas," ucap Novel.
Anggota Dewas KPK, Syamsuddin Haris, mengaku akan mempelajari laporan itu. Menurutnya, perlakuan itu sama seperti laporan pengaduan lainnya.
BACA JUGA: Palestina Berjasa untuk Indonesia, Ulama 212 Nggak Bohong
"Seperti semua pengaduan lainnya, Dewas akan mempelajari terlebih dulu," kata Syamsuddin.
Atas laporan itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengaku pasrah kepada Dewas dan tentu menghargai laporan tersebut. Dia menyerahkan sepenuhnya hal itu ke Dewas. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News