Eks Kepala BIN Hendropriyono Blak-blakan Terkait Israel, Kaget

20 Mei 2021 03:30

GenPI.co - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono dengan tegas menyatakan Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan bangsa Arab dan Yahudi.

Hal tersebut diungkapkan AM Hendropriyono terkait dengan maraknya pro-kontra dukung-mendukung perang Israel-Palestina. 

BACA JUGA: Suara Lantang Habib Bahar di Persidangan Mengejutkan: Saya Salah

"Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita," tegas AM Hendropriyono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/5). 

Hendropriyono pun menyampaikan keprihatinannya kepada teman-temannya sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967. 

"Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah," jelas Hendropriyono. 

Mertua Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa ini menilai, banyak orang sudah terbawa arus pengkhianatan mendukung ideologi khilafah, liberalisme, kapitalisme, komunisme, atau ideologi asing apapun. 

BACA JUGA: Pakar Hukum Top Beber Anies Baswedan Diincar 2 Pengikut Istana

Ada juga oknum aparat militer dan polisi, apalagi Aparatur Sipil Negara (ASN), juga politisi. 

"Kalau ada yang melecehkan saya karena membela filsafat dasar bangsa kita, Pancasila, tolong merapatkan barisan dengan saya untuk membela diri, bangsa kita sendiri. Ironis sekali orang yang mengkritik saya membela Pancasila, demi membela negeri sendiri, tapi dia menggebu-gebu membela Palestina," ungkapnya.

Hendropriyono pun blak-blakan mempertanyakan apakah pengkritiknya tahu tentang siapa Palestina dan Israel itu? 

"Apakah pengkhianat itu kenal dengan Mahmoud Abbas, atau kenal dengan Ismail Haniyeh, atau kenal sama Reuven Rivlin, atau Benjamin Netanyahu? Saya yakin tidak kenal. Yang dia kenal adalah anak, istri, mantu, dan cucu sendiri. Kenapa yang dibela orang-orang yang tidak dikenal?" tanya Hendropriyono.

Hendropriyono pun mengajak dan berharap, sebelum akhir hayat, bangsa dan Negara Indonesia harus tetap berdiri dengan ideologi Pancasila. Juga belajar dari Libya, Suriah, Afghanistan, Yaman, yang hancur. 

"Kita harus tetap berdiri di atas Tanah Air bangsa kita sendiri. Bukan di atas tanah Palestina, bukan Israel, bukan Arab," kata Hendropriyono.

Merespons pernyataan Hendropriyono, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyayangkan pernyataan AM Hendropriyono.

"Saya menyayangkan pernyataan Pak Hendropriyono. Pernyataan beliau tidak mencerminkan sikap seorang negarawan," kata Abdul Mu'ti dalam keterangannya, Rabu (19/5).

Menurut Abdul Mu'ti, Pembukaan UUD 1945 jelas sekali menunjukkan bagaimana komitmen Indonesia dalam menentang segala bentuk penjajahan maupun agresi, dan peran serta aktif dalam menciptakan perdamaian dunia. 

"Solidaritas bangsa Indonesia atas nasib bangsa Palestina merupakan bentuk pengamalan amanat konstitusi dan panggilan nurani berdasarkan Pancasila dan ajaran agama yang luhur," jelasnya.

Apalagi, Presiden Jokowi pun dalam berbagai kesempatan menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina sebagai bangsa dan negara yang berdaulat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co