GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan bahwa ada kecemasan dari PDIP yang berencana untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra. Partai Banteng seperti takut di-ghosting.
Dalam koalisi ini, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bakal diusung sebagai presiden di Pilpres 2024.
Dalam perjanjian kedua belah pihak, Prabowo lah yang memegang kuasanya.
Rocky Gerung menilai PDIP bakal cemas. Dan ujungnya berusaha mengikat Prabowo dan memasangkannya dengan Ketua DPR Puan Maharani.
“Pernyataan PDIP kemarin yang tak mau koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS serta langsung menawarkan koalisi dengan Partai Gerindra adalah bentuk kecemasan” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (29/5).
Kecemasannya dianggap sangat terasa. Kenapa harus diumumkan sekarang? Bukankah pilpres 2024 masih jauh?
Keinginan PDIP untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra dinilai bisa diumumkan ke publik menjelang Pilpres 2024, bukan mulai hari ini.
“Agreement di antara kedua partai itu saja sebenarnya sudah cukup. Tak usah lagi pakai alasan yang mengada-ada, seperti mengaku Megawati dan Prabowo sudah bersahabat,” katanya.
Bagi Rocky Gerung, persahabatan politik itu tak ada yang jangka panjang.
“Bisa-bisa nanti PDIP di-ghosting, lho, sama Gerindra,” ungkapnya.
Akademisi itu memaparkan bahwa PDIP kesal dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas tinggi.
Hal itu membuat PDIP berusaha menyingkirkan Ganjar agar tak bersaing di Pilpres 2024.
Namun, penyingkiran itu sebenarnya bisa menguntungkan Ganjar dan merugikan PDIP.
“Lalu, kita yang senang melihat ada gangguan kecil yang bisa sekaligus menguji stabilitas PDIP. Kalau partai lain itu kita sudah tahu kapasitasnya,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News