GenPI.co - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul mendadak memuji keputusan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri untuk tidak memenuhi tantangan debat Wawasan Kebangsaan dengan Giri Suprapdiono.
Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Jakartanicus menggelar debat terbuka antara Giri Suprapdiono dengan Ketua KPK Firli Bahuri.
Debat ini awalnya hendak membahas soal Wawasan Kebangsaan, mengingat Giri Suprapdiono merupakan salah satu pegawai KPK yang tak lulus TWK.
Namun, debat tersebut hanya dihadiri oleh Giri Suprapdiono serta sang moderator, Najwa Shihab.
Sementara setelah ditunggu beberapa lama, Firli Bahuri tak kunjung datang memenuhi tantangan debat Wawasan Kebangsaan tersebut.
Najwa Shihab yang seharusnya menjadi moderator debat pun mengaku telah menyiapkan sejumlah pertanyaan yang tadinya akan ditanyakan kepada Firli Bahuri.
"Soal pertanyaan, saya tidak mau membocorkan, karena saya mengikuti strategi BKN yang katanya semuanya harus tertutup, dan kemudian strategi KPK yang lepas tangan menyerahkan semuanya ke BKN, karena disebutnya ranah BKN," jelas Najwa Shihab.
"Pertanyaannya harus spesifik, tidak bisa terlalu umum, bahkan kalau perlu menyebutkan kasus. Karena semakin spesifik pertanyaan, semakin detail jawaban yang seharusnya bisa kita dapatkan," lanjutnya.
Namun, lantaran Ketua KPK tidak kunjung datang, pembawa acara debat tersebut, yakni salah satu peneliti ICW Kurnia Ramadhana, memutuskan untuk mengakhiri debat tersebut.
Sementara itu, dalam pernyataannya, Ruhut Sitompul membenarkan langkah Firli Bahuri yang tidak hadir dalam debat terbuka Wawasan Kebangsaan dengan Giri Suprapdiono.
"Mantap paten Pak Firli Ketua KPK tidak hadir ditantang debat," jelas Ruhut Sitompul di akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul.
Menurut Ruhut Sitompul, Ketua KPK itu sudah tepat dalam menanggapi tantangan debat yang ia sebut berasal dari pengangguran yang tidak punya pekerjaan.
Tak hanya itu, mantan politikus Partai Demokrat itu pun mengatakan bahwa kantor KPK bukanlah stasiun televisi tempat menggelar acara debat.
"Sudah betul itu, emangnya pengangguran yang nggak punya kerjaan dijam kerja. Dan Kantor KPK bukan Stasion TV, tapi tempat kerja untuk Rakyat Indonesia tercinta Mencegah Memberantas Korupsi," ungkap Ruhut Sitompul.
Ruhut Sitompul lantas meminta agar tak ada pihak yang terus menerus berpolitik dalam kasus KPK ini.
"Sudahlah jangan berpolitik MERDEKA," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News