Manuver Keras Kapolri, Pengamat Beri Peringatan!

12 Juni 2021 15:20

GenPI.co - Pengamat Kepolisian Sahat Dio meminta Polri tidak salah menerjemahkan perintah Presiden Jokowi yang ingin memberantas preman yang melakukan pungutan liar (pungli).

Baginya, jika salah memaknai, masyarakat yang akan dirugikan, yakni salah tangkap.

"Jangan sampai ada salah persepsi dari perintah itu," ujarnya dalam keterangan GenPI.co peroleh, Sabtu (12/6).

BACA JUGA:  Tiru Manuver Jokowi, Anies Baswedan Bisa Dahsyat di Pilppes 2024

Sahat menjelaskan, dikhawatirkan polisi justru menanggapi orang-orang yang banyak membantu masyarakat, misalnya tukang parkir dan 'pak ogah'.

"Akibat salah penafsiran perintah itu," ucapnya.

BACA JUGA:  Kerja Cerdas! Manuver TNI-Polri Top Banget, Buat KKB Papua Rontok

Menurutnya, kepolisian juga diuntungkan dari aktivis mereka. Sebab mereka turut meringankan tugas Polri dalam menjaga keamanan dan mengatur lalu-lintas.

"Karena polisi kan tak selalu ada dan tak ada di mana-mana. Jadi, keberadaan mereka sesungguhnya juga sangat membantu tugas polisi,"ujarnya.

Mereka sama saja seperti satpam atau honorer Dishub. "Bedanya mereka tak berseragam dan tidak digaji oleh negara, sukarela saja," ujarnya.

Dirinya memberikan contoh, peran tukang parkir membantu polisi, biasanya curanmor yang terjadi itu banyak berlangsung di lokasi minimarket yang tidak ada tukang parkirnya.

"Benar apa yang dilakukan tukang parkir dan pak ogah bermanfaat, kira-kira begitu," ujarnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co