Duet Ganjar dengan Sosok Ini Bisa Melesat Seperti Jokowi

17 Juni 2021 12:50

GenPI.co - Bila berandai-andai, duet Ganjar Pranowo dengan nasionalis religius diprediksi bakal melesat tinggi. Jalan ceritanya disebut-sebut bisa mengulang kisah sukses Jokowi.

Dalam survei terbaru Center for Political Communication Studies (CPCS), didapati Ganjar Praowo menjadi yang teratas mendapatkan dukungan dari generasi milenial dan Gen Z.

Dalam survei tersebut, Ganjar Pranowo menjadi yang teratas dengan elektabilitas mencapai 17,7 persen. Disusul Ridwan Kamil di posisi kedua dengan 16,0 persen.

BACA JUGA:  PDIP Lepas Tangan, Semoga Ada Partai yang Meminang Ganjar

Sementara, Prabowo Subianto berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 12,8 persen.

Saat ini, pintu pencapresan Gubernur Jawa Tengah itu melalui PDIP dipastikan tertutup.

BACA JUGA:  Direktur Voxpol Blak-blakan: Sukarelawan Jokowi Dukung Ganjar

Tapi, sosok Ganjar dinilai masih menjadi salah satu nama kandidat capres potensial untuk Pilpres 2024 mendatang.

Pengamat politiik Asrinaldi, mencoba membedah kemungkinan ini dari sudut pandangnya.

BACA JUGA:  Manuver Relawan Jokowi-Ganjar di 2024, Ternyata…

Menurutnya, jika Ganjar maju sebagai capres, sebaiknya memilih sosok cawapres dari kalangan partai nasionalis religius, jika diusung oleh PDIP.

Lalu, siapa sosok yang layak menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar pada Pilpres 2024?

Terkait hal ini, Pengamat politik dari Universitas Andalas Asrinaldi mengatakan, tokoh religius sangat cocok mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024.

Menurutnya, salah satu tokoh religius yang bisa mendampingi Ganjar sebagai calon wakil presiden (cawapres) ialah Anies Baswedan.

"Ada beberapa nama yang bisa mendampingi Ganjar Pranowo yang memiliki kriteria religius, seperti Anies Baswedan," ujar Asrinaldi kepada GenPI.co, Kamis (17/6).

Selain Anies, tokoh yang dekat dengan Ormas keagamaan seperti Cak Imin juga cocok mendampingi Ganjar.

Perihal sejalan atau tidak, menurut Asrinaldi harus dibicarakan bagaimana peran dan fungsi masing-masing tokoh dalam koalisi sedari awal.

"Kalau ini duduk saya yakin hubungan politik akan terbentuk," jelasnya.

Menurut Asrinaldi, hal ini lantaran Ganjar tidak bisa mengesampingkan pemilih-pemilih yang mayoritas beragama islam.

Dosen Ilmu Politik Universitas Andalas itu mengatakan, hal ini terbukti saat Jokowi menjadi presiden di periode kedua.

Saat itu, Jokowi dipasangkan dengan KH Ma’ruf Amin sebagai wakilnya dan menjadi pemenang Pilpres 2019.

“Dia sadar bahwa pemilih-pemilih beragama Islam tentu akan berusaha memilih partai yang ada warna Islam,” jelasnya, Rabu (16/6/2021).

Jika Ganjar memilih pendamping dari kalangan lain, peluangnya dinilai akan sulit merengkuh suara pemilih yang mayoritas beragama Islam.

“Tanpa melibatkan orang yang punya massa agama dalam konteks ini Islam, sulit sekali menang,” ulasnya. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co