GenPI.co - Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Muhammad Mualimin memberikan sorotan kepada Presiden Joko Widodo dan PDIP.
Baginya, Jokowi dan PDIP mulai tidak dilirik oleh masyarakat. Alhasil, kondisi ini berdampak ke Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Rakyat mulai jenuh dengan lingkaran Jokowi yang represif dan antikritik. UU ITE di zaman Jokowi jadi alat gebuk pengkritik," kata Muhammad Mualimin kepada GenPI.co, Jumat (18/6).
Dia juga menyebut keberadaan para buzzer yang seolah jadi barikade antara pemerintah dan masyarakat
"Buzzer rezim sudah keterlaluan menggencet civil society," ujar Muailimin.
Mualimin menjelaskan, harus ada sosok yang berani melawan kesewenang-wenangan negara.
Pasalnya, PDIP selalu mengeklaim pro wong cilik, padahal kebijakannya malah pro kapitalis dan industrialis besar.
"Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa menjadi lawan yang imbang melawan Jokowi dan dan Ketua Umum PDIP," ucapnya.
Menurutnya, SBY, AHY, dan Partai Demokrat bisa mengisi celah keputusasaan rakyat.
Sebab, SBY punya pengalaman 10 tahun menjadi presiden dan bisa membimbing AHY memimpin Indonesia.
"Ketokohan SBY bisa menjadi mercusuar membangun Koalisi Rakyat,"ujarnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News