Suara Lantang Anggota DPR RI: Pak Jokowi Jangan Diam Saja...

20 Juni 2021 04:30

GenPI.co - Komunitas Jokowi-Prabowo (Jakpro) 2024 mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, bahwa Jokowi tidak akan menolak apabila dirinya dicalonkan kembali sebagai presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Terutama jika permintaan tersebut datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

BACA JUGA:  Minum Kopi Campur Madu Tak Bisa Disepelekan, Khasiatnya Dahsyat

"Saya kira Pak Jokowi tidak akan bisa menolak apalagi kalau parpol termasuk PDIP yang meminta beliau kembali untuk maju," jelas M Qodari, Jumat (18/6).

M Qodari menilai, pencalonan Jokowi untuk ketiga kalinya pada tahun 2024 mendatang dinilai lebih aman bagi PDIP ketimbang harus mencalonkan tokoh lainnya.

BACA JUGA:  Mantan Napi Maju Pilpres 2024, Ferdinand Hutahaean: Ini Musuhnya

"Kalau bicara PDIP, hemat saya PDIP kalau mau menang lagi 2024 lebih aman Pak Jokowi yang maju ketimbang simulasi dan kombinasi lainnya," ungkapnya.

M Qodari memang merupakan pendukung dan pencetus gagasan Jokowi tiga periode. M Qodari bahkan berharap calon wakil presiden (Cawapres) Jokowi nantinya adalah Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

M Qodari beralasan, bahwa karena menurutnya pasangan Jokowi-Prabowo dapat menghindari terjadinya polarisasi masyarakat.

Merespons ide tersebut, Wasekjen Partai Demokrat Irwan Fecho meminta Presiden Joko Widodo jangan diam saja dan harus memberikan peringatan kepada M Qodari.

"Pak Jokowi harus segera menegur Qodari dan kelompok lainnya untuk berhenti cari muka dengan terus-terusan melantangkan Jokowi 3 periode," jelas Irwan Fecho kepada GenPI.co, Sabtu (19/6).

Anggota Komisi V DPR RI itu mengatakan bahwa Presiden Jokowi bisa memberikan penolakan terhadap gagasan tersebut.

"Sikap menegur ini perlu sebagai bentuk konsistensi sikap beliau menolak jabatan presiden 3 priode," katanya.

Namun, jika Jokowi tidak melakukan hal tersebut, rakyat bisa memiliki kesimpulan bahwa ada pembiaran dari Istana agar isu presiden 3 periode ini terus menggelinding.

"Presiden, kan, sudah bilang kalau isu tiga periode jabatan itu justru akan menampar dan menjerumuskan beliau, bahkan itu dikatakan sebagai bentuk cari muka ke beliau," jelasnya.

Menurut Irwan Fecho, bahwa gagasan jabatan tiga periode merupakan bentuk brutus demokrasi dan reformasi.

"Kita sudah pernah menderita berkepanjangan karena jabatan presiden begitu lama," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co