GenPI.co - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menjadi buah bibir lantaran lantaran menjuluki Presiden Joko Widodo sebagai ‘The King of Lips Service.
Salah satu yang turut mengomentari ‘demo’ virtual BEM UI di Instagram itu adalah Ade Armando.
Di Twitter miliknya, Ade yang juga adalah dosen komunikasi di UI itu pun mencibir cara BEM UI mengkritik Jokowi.
Dia bahkan menyebut kata pandir dalam cuitannya itu.
"Ini karya BEM UI. Saya sih menghargai kebebasan berekspresi. Namun, kalau jadi lembaga yang mewakili mahasiswa UI, ya, jangan kelihatan terlalu pandirlah. Dulu masuk UI, nyogok ya?" tulis @adearmando1.
Namun cuitan Ade Armando itu menimbulkan reaksi dari alumni universitas negeri itu.
Mereka pun melayangkan surat terbuka yang isinya adalah rasa keberatan terhadap tudingan Ade Armando tersebut.
Terlebih soal kata frasa ‘menyogok saat masuk UI’. Para alumni itu membuat pernyataan Ade seolah-olah mengatakan bahwa masuk ke universitas itu bisa dilakukan dengan cara sogokan.
"Pernyataan ini menghina dan mencemarkan nama baik Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan terhormat negeri ini yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Veritas, Probitas, dan Justisia," demikian dalam surat terbuka alumni UI.
Suara pernyataan surat pernyataan yang juga kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra itu, Alumni UI meminta pihak kampus untuk menindak Ade Armando.
"Pernyataannya yang mencemarkan nama baik Universitas Indonesia, almamater kami semua," ungkap alumni UI itu.(JPNN/GenPI)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News