GenPI.co - Kapolri mendapatkan sorotan tajam seorang pengamat usai merayakan hari jadinya yang ke-75.
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tengah berbahagia lantaran hari Kamis (1/7) kemarin merupakan HUT Bhayangkara ke-75.
Mewarnai hari bahagia tersebut, Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menyoroti kinerja Polri sejauh ini.
Menurut dia, Polri harus bisa menjadi contoh institusi negara yang transparan dan akuntanbilitas dalam penggunaan anggaran.
Selain itu, publik memiliki harapan besar terhadap Polri agar berjalan sesuai jalur dalam penegakkan hukum.
"Polri sebagai institusi penegak hukum, ia independen, dan tidak menjadi alat kekuasaan atau subordinat kepentingan politik opuntunir," beber Harits kepada GenPI.co, Kamis (1/7).
Harits menjelaskan keadilan menjadi harapan publik kepada institusi Polri.
Sebab, publik menanti layanan Polri yang tidak tebang pilih dalam layanan dan penegakkan hukum.
"Keadilan menjadi harapan publik, salah satu instrumen pentingnya adalah institusi Polri," jelasnya.
Selain itu, Harits menyarankan kepada Kapolri Listyo agar bisa mengawasi oknum-oknum di lapangan.
Sebab, menurut dia, selama ini terdapat beberapa orang yang terindikasi buruk dalam tubuh Polri.
"Bahkan, juga di lapangan tidak boleh ada oknum yang mengkapitalisasi kasus untuk kepentingan pribadi, diberbagai level jabatan dan fungsinya," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News