GenPI.co - Pendiri lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio mengaku kaget setelah mendengar banyak pihak yang menyebut BEM UI akan hilang jika saat ini merupakan zaman Presiden ke-2 Soeharto atau orde baru.
“Ajaib banget, masa mereka dibandingin sama Orde baru. Katanya bakalan hilang itu mahasiswa. Lah, gimana? Rezim ini ada karena Orde Baru runtuh,” ujarnya kepada GenPI.co, Jumat (2/7).
Menurutnya, kewajiban rezim ini adalah menjaga muruah reformasi, menjaga demokrasi, dan harus lebih baik dari orde baru.
“Jangan dibanding-bandingin sama orde baru, norak banget orang-orang itu. Udah enggak perlu disebut perbandingan itu, karena enggak apple to apple,” tuturnya.
Menurut Hendri Satrio, apa yang disampaikan oleh BEM UI tidak ada salahnya dan ada benarnya.
Tidak hanya itu, dirinya juga menilai kritik tersebut baik untuk pemerintah agar tetap mengingat rakyat.
“Ini kan sebetulnya warning buat pemerintah, mahasiswa kalau sudah bicara itu artinya ada yang salah di masyarakat. Mau dibilang radikal semua masyarakatnya? Kan enggak bisa,” tandasnya.
Seperti diketahui, persoalan status BEM UI yang memberikan kritikan terhadap pemerintahan Jokowi tengah ramai di masyarakat.
Masalah itu kini berbuntut panjang, mulai dari internal UI hingga dikabarkan adanya pelaporan ke kepolisian dari Gardu Banteng Marhaen (GBM) yang menilai sebagai materi ujaran kebencian. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News