Maruf Amin Dijuluki The King of Silent, Pengamat: Masuk Akal

11 Juli 2021 08:50

GenPI.co - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga memberikan komentar terkaut julukan The King of Silent yang diberikan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
 
Jamiluddin menilai bahwa julukan yang diberikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM Unnes) tersebut sangat masuk akal.

Menurutnya, Maruf Amin jarang terlihat melaksanakan kegiatan kenegaraan yang strategis, termasuk keterlibatannya dalam penanganan Covid-19. 
 
"Selama ini memang tidak terlihat aktivitas wapres dalam memutuskan kebijakan strategis," kata Jamiluddin dikutip dari JPNN.com, Sabtu (10/7).

Jamiluddin menyatakan, hal tersebut membuat publik menilai kinerja wapres tersebut buruk. 
 
"Wapres akhirnya dinilai lebih banyak pasif dan diam," ujar Jamiluddin. 
 
Namun, kata Jamiluddin, belum diketahui penyebab mantan Ketum MUI itu pasif dan lebih banyak diam karena keterbatasan kapasitas atau memang tidak ada pendelegasian tugas strategis dari presiden.

BACA JUGA:  Hasil Survei Maruf Amin Mengejutkan, Prabowo Layak Jadi Wapres

"Kalau soal kapasitas yang terbatas, tampaknya tidak masuk akal. Pendidikan wapres sangat tinggi dan pengalamannya berorganisasi juga malang melintang," ucap Jamiludin. 
 
Ia menegaskan, seandainya pasif dan diamnya wapres karena memang tidak ada pendelegasian tugas strategis dari presiden, tentu tidak adil bila wapres dijuluki The King of Silent. 
 
Dia meminta Ma'ruf Amin sebaiknya terbuka untuk menyampaikan tugas apa saja yang didelegasikan presiden kepadanya. 
 
"Dari sinilah publik akan dapat menilai apakah julukan King of Silent layak dilayangkan kepada wapres," pungkas Jamiluddin Ritonga. (cr3/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co