BUMN Dapat Sorotan Tajam Terkait Vaksin Berbayar, Pengamat: Aneh

13 Juli 2021 00:50

GenPI.co - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali ramai menjadi perbincangan terkait vaksin berbayar.

Seperti diketahui, PT Kimia Farma Apotek merencanakan vaksin gotong royong dapat dibeli masyarakat.

Namun, wacana tersebut ditunda hingga waktu yang belum ditentukan pada Senin 12 Juli 2021.

BACA JUGA:  Pengumuman, Vaksin Mandiri Kimia Farma Ditunda

Menanggapi hal itu, Pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio menilai BUMN perlu melihat situasi krisis pandemi covid-19.

Menurut dia, wacana tersebut akan menjadi aneh bila diresmikan saat Indonesia sedang krisis.

BACA JUGA:  Gebrakan Penting, Ada Mobil Vaksin Covid-19 Keliling di Jakarta

"Apalagi untuk kepentingan BUMN (vaksin berbayar, red). Uangnya, kan, dari rakyat, masa suruh beli di sana? Kan, aneh," ujar Hendri kepada GenPI.co, Senin (12/7).

Hensat, sapaan akrabnya, menilai pemerintah harus benar-benar serius dalam menanggapi wacana tersebut.

BACA JUGA:  Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi: Boleh Jualan Vaksin, Asalkan...

Sebab, menurut dia, masyarakat perlu mendapat penjelasan lebih lanjut terkait kebijakan vaksin berbayar.

Dengan demikian, kata Hensat, anggapan tidak percaya pemerintah bisa diminimalkan jika ada komunikasi yang jelas.

"Semangatnya, kan, gotong royong Jadi, komunikasi pemerintah harus jelas tentang vaksin berbayar," jelasnya.

Hensat lantas menyarankan jajaran pemerintah agar lebih fokus dalam sosialisasi vaksin berbayar kepada masyarakat.

"Apakah vaksin berbayar ini khusus perusahaan untuk karyawan? Jadi, masyarakat tetap mendapat vaksin gratis, atau seperti apa," imbuhnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co