Pengakuan Wapres Ma'ruf Amin: Suasana Sudah Cukup Genting

13 Juli 2021 05:20

GenPI.co - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendadak mengungkapkan, bahwa saat ini suasana covid-19 di Tanah Air sudah cukup genting.

Ma'ruf Amin pun blak-blakan, saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus covid-19 paling tinggi di dunia. Tidak hanya dalam hal penularan, tetapi juga jumlah kasus kematian.

Hal tersebut diungkapkan Ma'ruf Amin di acara Pertemuan Virtual Wakil Presiden RI bersama Para Ulama dan Tokoh Agama Islam dengan tema 'Peningkatan Peran Ulama dan Tokoh Agama Islam dalam Mendukung Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat COVID-19'.

BACA JUGA:  Geprek Kunyit Campur Sirih Wow Banget, Wanita Bisa Terbelalak

"Suasana kita sudah cukup genting, kemarin kita termasuk paling tinggi yang tertular di dunia dari 22 negara, yang meninggal juga paling tinggi secara internasional," jelas Ma'ruf Amin dikutip GenPI.co, Senin (12/7).

Di awal sambutannya, Ma'ruf Amin mengaku bicara tidak hanya atas nama pemerintah, tapi juga sebagai sahabat dari para ulama dan kiai.

BACA JUGA:  Stamina Strong! Geprek Bawang Putih Tunggal Khasiatnya Cespleng

Dia mengajak semua bersama-sama pemerintah menanggulangi bahaya covid-19 yang menurutnya sudah sedemikian besar dan dahsyat.

"Saya menggunakan istilah bersama-sama, bukan membantu pemerintah tapi bersama-sama pemerintah. Karena menanggulangi bahaya covid-19 ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi tanggung jawab kita semua," jelas Ma'ruf Amin.

BACA JUGA:  Geprek Bawang Putih Campur Madu, Siap Goyang Sampai Subuh

Oleh karena itu, Ma'ruf Amin mengajak para tokoh Islam, ulama dan kiai untuk membimbing masyarakat agar mengikuti kebijakan pemerintah.

Salah satunya untuk mengetatkan protokol kesehatan pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

"Apa kita tidak punya rasa tanggung jawab terhadap hal demikian besar yang sudah banyak membawa orang menderita? Karena itu mari kita ajak masyarakat untuk mematuhi, mengikuti ajakan pemerintah," ungkapnya.

Dalam aturan PPKM darurat, pemerintah meminta masyarakat tidak melakukan kerumunan, termasuk saat beribadah di rumah ibadah seperti di masjid.
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf Amin juga meminta umat Muslim tidak menggelar salat Idul Adha berjemaah yang menciptakan kerumunan, baik di masjid maupun di lapangan.

"Dalam aturan baru sudah disebutkan bahwasanya tidak ada lagi kata-kata menutup masjid, tetapi dilarang untuk berkerumun," beber Ma'rud Amin.

"Bahkan supaya tidak ada perbedaan, yang dulunya resepsi pernikahan dibolehkan dengan jumlah 70 orang maka sekarang ditiadakan, resepsi tidak boleh sama sekali," sambungnya.

Pasalnya, menurut Ma'ruf Amin, sempat ada protes masyarakat tentang tidak boleh berjemaah di masjid tetapi resepsi diperbolehkan.

"Jadi ini sesuai tuntutan kiai, yang tidak boleh itu jemaahnya, tidak hanya di dalam tapi juga di luar masjid sampai keadaan membaik, karena ada bahaya yang harus kita hindari," jelasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co