Pakar Ekonomi Minta ke Jokowi, Singkirkan Ngabalin dan Moeldoko

25 Juli 2021 12:20

GenPI.co - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyatakan tidak ada kepentingan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) di balik revisi Statuta Universitas Indonesia (UI) yang baru.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ali Ngabalin kepada wartawan di Jakarta. Menurutnya, bahwa revisi itu memiliki harapan agar UI berkembang lebih baik.

"Apakah aturan larangan rangkap jabatan yang direvisi di ruang lingkup UI itu menimbulkan conflict of interest atau tidak? Artinya aturan larangan rangkap jabatan yang direvisi di ruang lingkup UI tidak menimbulkan conflict of interest," jelas Ali Ngabalin, Rabu (21/7).

BACA JUGA:  Denny Darko Ramal Kejadian Setelah PPKM: Ada Sesuatu yang Gawat

"PP Nomor 75 tentang Statuta sebagai pedoman baru dengan harapan UI berkembang lebih baik," sambungnya.

Oleh sebab itu, Ali Ngabalin merasa heran terhadap pihak yang nyinyir dengan revisi Statuta UI tersebut.

BACA JUGA:  Mentimun Campur Madu Khasiatnya Bikin Terbelalak, Cespleng!

"Itu manusia yang nyinyir harus diperiksa dia punya kadar pengetahuan. Jangan juga karena dia benci kemudian semua orang diajak. Saya kan Iluni (Ikatan Alumni UI). Kalau begini cara kerja mereka memorakporandakan ruang publik, itu artinya dia merusak suasana ruang publik," ungkapnya.

Menurut Ali Ngabalin, bahwa jabatan komisaris tidak termasuk dalam empat poin yang dilarang sebagai rektor. Menurutnya, yang dilarang adalah jika jabatan itu masuk dalam direksi.

BACA JUGA:  Nanas Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Sangat Mengejutkan

Merespons pernyataan Ali Ngabalin tersebut, media sosial langsung bergejolak. Ali Ngabalin pun sempat menjadi trending Twitter, banyak netizen menyerang Ali Ngabalin.

Bahkan, Pakar Ekonomi Faisal Basri langsung menyampaikan permohonannya kepada Presiden Jokowi untuk menyingkirkan Ali Ngabalin. Tak hanya Ali Ngabalin, ia pun menyinggung soal Moeldoko.

Faisal Basri mendesak Presiden Jokowi agar Moeldoko dan Ali Ngabalin diusir dari Istana Kepresidenan.

"Pak Presiden @jokowi, niscaya rakyat akan apresiasi jika Bapak mengeluarkan Ngabalin dan Moeldoko dari Istana," cuit Faisal Basri pada akun Twitter @FaisalBasri.

Faisal Basri mengungkapkan alasannya mengapa Ngabalin dan Moeldoko harus hengkang dari Istana Kepresidenan.

"Bapak @jokowi kan tidak suka dengan orang yang kerap bikin gaduh," ujarnya.

Menjadi sasaran tembak di media sosial, Ali Ngabalin pun langsung bereaksi. Melalui akun Twitter @AliNgabalinNew ia pun mengungkapkan unek-uneknya.

"Hanya Orang Sehat Yang Bisa Berprasangka Baik. Abaikan nyinyiran para bedebah yang terus berselancar merusak ruang publik. merasuki alam pikiran masyarakat utk antipati pada pemerintah, disaat kita semua full konsentrasi menangani pandemi COVID 19.#DiaBekerjaDalamSenyap," cuitnya, Jumat (23/7).(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co