GenPI.co - Pengamat politik Tony Rosyid menilai bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan cukup tangguh menghadapi berbagai kritikan.
Tony menganggap, Anies akan makin melejit namanya dan elektabilitasnya terus menaik, meski dihajar dari semua sudut.
"Anies selalu dibully dan dicari kesalahannya. Mulai korupsi jembatan ambruk, hingga rumah gratifikasi sebagai kompensasi reklamasi. Karena, tak terbukti, ini mendatangkan makin simpati publik ke Anies," kata dia kepada GenPI.co Sabtu (31/7/2021).
Menurutnya, saat Ketua KPK berencana akan meminta keterangan dari Anies terkait korupsi Dirut PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan.
Hal itu membuat sejumlah pihak mulai memanfaatkan isu ini yang seolah bisa membunuh karakter Anies Baswedan.
"Kasus ini mendorong publik untuk membuat perbandingan. Jika Dirut BUMN tersangka korupsi, apakah sang menteri terlibat?" jelasnya.
Lebih lanjut, kata dia, dalam kasus Dirut BUMN, menteri seringkali tidak dimintai keterangan. Baik menteri BUMN maupun menteri keuangan.
Dia menerangkan, kondisi itu pun lantas membuat publik akan bertanya-tanya, kenapa Anies dimintai keterangan.
"Ini hanya analogi awam. Publik secara umum memang awam. Soal hukum, KPK berhak memanggil Anies. Ini sah dan legal. Dengan catatan, keterangan Anies memang diperlukan," ungkapnya.
Tony Rosyid menambahkan rencana pemanggilan terhadap Anies, jika ini terjadi dan tidak ada bukti keterlibatan Anies, secara politik akan makin menaikkan rating Gubernur DKI ini.
"Dari kasus ini, popularitas Anies akan tambah melejit," tutur dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News