GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD blak-blakan menyatakan, bahwa pemerintah tidak pernah menganggap mahasiswa yang kritis sebagai musuh.
Mahfud MD menilai, sikap kritis mahasiswa tidak boleh dibungkam, karena mereka merupakan generasi penerus bangsa.
Pernyataan tersebut diungkapkan Mahfud MD saat melakukan dialog virtual bersama para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta dalam rangka menjaga situasi kondusif politik, hukum, dan keamanan selama masa pandemi covid-19, Kamis (5/8).
Dalam acara tersebut, Mahfud MD menjawab pertanyaan Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang Ahmad Ammarulah mengenai kebebasan berpendapat di era pandemi covid-19.
"Kami tidak pernah menganggap mahasiswa yang kritis itu musuh pemerintah. Kami juga waktunya terbatas untuk ngurus negara. Yang akan meneruskan kita anak-anak yang kritis ini," jelas Mahfud MD dalam keterangan tertulis, Jumat (6/8).
Mahfud MD menegaskan pemerintah tidak pernah menolak kritik.
"Sama sekali kita tidak boleh membungkam sikap kritis mahasiswa, dosen, dan lain sebagainya, tapi diarahkan untuk bertanggung jawab. Kalau ada orang kritis, itu saya senang karena mewakili hati nurani saya juga," ungkapnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan, masukan dan kritik merupakan salah satu dasar dalam mengambil kebijakan untuk memperjuangkan kepentingan publik.
"Kita tidak menolak kritik sama sekali, jika tidak ada kritik, kita sulit mengambil kebijakan mengatasnamakan kepentingan publik," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Mahfud MD mengaku senang jika pihak kampus berdialog dengan mahasiswa yang kritis.
Bahkan, Mahfud MD mengajak para pimpinan perguruan tinggi untuk memfasilitasi mereka yang kritis agar dapat berpikir rasional dan bertanggung jawab.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News