GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menegaskan bahwa popularitas dan elektabilitas seorang tokoh politik harus didasarkan pada kinerja selama menjabat.
Menurut Ngorang, kinerja seorang tokoh politik bisa dilihat dari kebijakan dan pernyataan politik.
“Hal itu bisa membuat masyarakat bisa menilai kualitas orang itu ketika menjadi pemimpin,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (9/8).
Ngorang mengatakan bahwa seorang tokoh politik seharusnya dikenal masyarakat karena sudah berbuat hal nyata.
“Bukannya karena pemasangan baliho, karena isinya hanya kata-kata manis dan wajah sang politisi,” katanya.
Lebih lanjut, Ngorang mengkritik Ketua DPR Puan Maharani dan kader PDIP lain yang kerap mengomentari kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu menilai bahwa tindakan tersebut sama halnya dengan teknik anggur asam.
“Mereka mencoba mendegradasikan orang lain yang punya popularitas tinggi demi menunjukkan bahwa dirinya lebih manis dari orang lain,” tuturnya.
Ngorang menilai bahwa Puan berusaha menjelekkan kinerja Presiden Jokowi sembari berusaha mengelu-elukan diri sendiri.
“Puan melakukan hal itu sambil memberitahu masyarakat bahwa dia lebih baik ketika menjadi pemimpin,” ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News