GenPI.co - Terdakwa mantan Menteri Sosial Juliari Batubara menyinggung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo.
Juliari meminta maaf kepada Megawati dan Jokowi saat membacakan pledoi dalam sidang lanjutan kasus pengadaan bansos covid-19.
Menanggapi hal itu, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS angkat bicara.
Fernando mengatakan, Juliari harusnya secara jujur mengakui perbuatannya di dalam pledoi tersebut.
Menurutnya, permintaan maafnya jauh lebih tepat diucapkan kepada masyarakat Indonesia, terutama yang berhak menerima bansos.
"Bukan malah meminta maaf kepada Bu Mega dan Pak Jokowi," kata Fernando kepada GenPI.co, Rabu (11/8).
Fernando berharap, majelis hakim bisa memutuskan perkara ini seadil-adilnya.
Menurutnya, hakim bisa mengabulkan tuntutan pidana 11 tahun sesuai dengan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum.
Pengamat politik ini masih tak habis pikir dengan pembacaan pledeoi yang dia sampaikan tersebut.
"Pledoi itu seperti membuktikan dia tidak menyadari atas kesalahan apa yang sudah dilakukan," katanya.
Seperti diketahui, Juliari meminta maaf kepada Megawati karena sejak perkara ini muncul, badai hujatan dan cacian datang silih berganti ke PDIP.
Juliari juga meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo, yang mana juga merupakan kader dari PDIP.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News