GenPI.co - Lembaga Charta Politika Indonesia mengeluarkan survei nasional tentang elektabilitas tokoh-tokoh yang berpeluang maju pada Pilpres 2024 yang dilaksanakan pada 12-20 Juli 2021.
Dari survei itu malah Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto justru bukan pemilik elektabilitas tertinggi.
Padahal, keduanya sangat masif berkampanye menggunakan baliho.
"Ternyata ketika diuji di sepuluh nama, berada di peringkat terbawah," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya saat membeberkan hasil survei secara daring, Kamis (12/8/2021) kemarin.
Dia juga menerangkan bahwa masifnya baliho tidak berkorelasi dengan tingkat elektabilitas.
Hal itu bisa menandakan bahwa efektivitas kampanye melalui baliho sangat rendah.
"Banyaknya atribut dalam bentuk baliho dan papan iklan yang viral di media sosial tidak berkorelasi linier terhadap tingkat elektabilitas," terang dia.
Adapun, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru mengantongi elektabilitas tertinggi dengan 20,6 persen.
Disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengantongi elektabilitas sebesar 17,8 persen.
Kemudian, ada nama Prabowo Subianto (17,5 persen), Sandiaga Uno (7,7 persen), dan Ridwan Kamil (7,2 persen),
Selanjutnya, Agus Harimurti Yudhoyono (4,2 persen), Tri Rismaharini (3,2 persen), serta Erick Thohir (1,8 persen).
Survei Charta Politika Indonesia dilakukan dengan metode wawancara tatap muka.
Metode sampling menggunakan multistage random sampling dengan 1.200 responden, dan survei ini memiliki margin of error sebesar 2,83 persen.(ast/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News