GenPI.co - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS drh. Slamet mengkritik isi Pidato Kenegaraan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan Sidang MPR, DPR, dan DPR RI pada Senin (16/8/2021) kemarin.
Slamet mengaku kecewa kepada Presiden Jokowi karena tidak memberikan catatan khusus terhadap sektor pertanian.
Terlebih, kata dia, Presiden Jokowi hanya menyinggung sedikit terkait kemandirian pangan.
“Ke mana program nawacita kedaulatan pangan yang sejak lama dicita-citakan?” tegas Slamet dalam keterangan pers, Selasa (17/8/2021).
Padahal sektor pertanian adalah satu-satunya sektor yang terus tumbuh positif selama masa pandemi Covid-19 berlangsung.
Seperti berdasarkan data BPS sektor pertanian tumbuh 1,75 persen dibandingkan sektor pertambangan minus 1,95 persen, industri pengolahan minus 2,93 persen, konstruksi minus 3,26 persen, perdagangan dan reparasi minus 3,72 persen, serta sektor lainnya minus 1,97 persen.
Tidak hanya itu, bahkan menurut data IDX Channel pada kuartal II tahun 2021, kinerja sektor pertanian berhasil mencatatkan pertumbuhan positif dengan mencatatkan 14,27%.
“Kami ingin presiden Jokowi memberikan pernyataan tegas soal kedaulatan pangan. Di tengah kondisi pandemi saat ini penguatan sektor pangan menjadi hal yang krusial sehingga harus menjadi agenda pemerintah setiap tahunnya untuk fokus pada kedaulatan pangan,” jelas dia.
Di sisi lain, menurutnya pemerintah juga sudah memotong anggaran di sektor pertanian/pangan yang cukup besar.
"Berlakunya UU Cipta kerja yang memberikan jalan bagi penyediaan pangan dari impor tanpa melihat kondisi ketersediaan pangan dalam negeri akan makin menjauhkan cita-cita kedaulatan pangan yang sudah lama tertuang dalam nawacita Presiden Jokowi," tutur Slamet.(jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News